Garuda Kurangi Frekuensi Penerbangan Jakarta-Yogyakarta

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 20:51 WIB

Pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai dengan pelayanan penuh, Garuda Indonesia, mulai melayani rute penerbangan Jakarta-Yogyakarta sebanyak sembilan penerbangan per hari, dari sebelumnya sepuluh penerbangan per hari.

Pengurangan frekuensi terbang Garuda pada rute Jakarta-Yogyakarta itu merupakan imbas dari insiden pesawat tergelincir yang terjadi di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, pada 1 Februari 2017.

Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Benny S. Butarbutar mengatakan Garuda Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menemukan penyebab dari insiden tersebut.

“Sesuai standar prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan, Garuda Indonesia secara otomatis melakukan upaya-upaya corrective actions, dengan melakukan investigasi internal,” katanya di Jakarta, Selasa, 7 Februari.

Selain itu, lanjut Benny, manajemen tidak mengeluarkan izin terbang kepada para awak kokpit pesawat yang terlibat insiden (preventive grounding). Hal ini bertujuan untuk kepetingan investigasi.

Dia menambahkan, manajemen juga mengeluarkan arahan khusus kepada seluruh pilot Garuda untuk terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang terkait dengan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Di sisi lain, Garuda belum menerima secara resmi surat pengenaan sanksi kepada maskapai. Bahkan, maskapai BUMN itu juga belum mendapatkan pemberitahuan resmi mengenai penyebab insiden dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Manajemen Garuda Indonesia akan bekerja sama dengan pihak regulator dan menerima sanksi tersebut, begitu mendapatkan surat resmi dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI,” tutur Benny.

Dia menambahkan, Garuda memahami maksud dan tujuan pengenaan sanksi sebagai bagian dari upaya menciptakan iklim industri penerbangan yang sehat, aman, dan kondusif bagi pertumbuhan transportasi udara ke depannya.

Oleh karena itu, sambung dia, Garuda siap mendukung penuh kebijakan Kemenhub guna keperluan pelaksanaan corrective action plan.

BISNIS.COM

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

8 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

13 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

14 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

18 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

19 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

19 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

22 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

25 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

31 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya