Industri Konstruksi Inggris Melemah Pasca Brexit

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 23:02 WIB

Mahasiswa Inggris memegang bendera Inggris dan Uni Eropa di depan parlemen di Brussels, Belgia, 23 Juni 2016. REUTERS/Eric Vidal

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan industri Konstruksi di Inggris mengalami perlambatan pascaBrexit.


Namun, hal itu tidak berpengaruh terhadap sikap perusahaan konstruksi yang optimis bahwa pertumbuhan bisnis konstruksi akan melesat selama setahun kedepan.


Survei CIPS menunjukkan Inggris mengalami menurunan drastis di angka 52,2 pada Januari dibandingkan dengan sembilan bulan sebelumnya hingga Desember yang berada di angka 54,2.


Indeks tersebut juga menunjukkan adanya pelonjakan harga bahan baku impor sejak Agustus silam setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa.


“Ada kecenderungan positif dalam hal perekrutan staf dan optimisme bisnis meningkat terkait prospek tahun depan,” kata ekonom Markit Tim Moore, Kamis (2 Februari 2017).


Advertising
Advertising

Melihat fenomena tersebut, Bank of England (BoE) diharapkan mampu membenahi pertumbuhan termasuk juga laju inflasi di Inggris.


BoE sendiri diprediksi akan menahan suku bunga acuannya pada Februari, guna mengantisipasi dampak lanjutan dari proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa mulai Maret mendatang.


Kendati produk domestik bruto (PDB) Negeri Ratu Elizabeth ini tumbuh 0,6% pada kuartal IV/2016, ancaman hard Brexit diprediksi akan memengaruhi iklim bisnis kawasan ini. BOE diperkirakan akan terus memantau perkembangan survei bisnis nasional, yang akan berkait dengan konsumsi domestik.


“BOE akan mempertahankan suku bunganya dalam waktu dekat. Bahkan apabila ada perubahan, BOE akan cenderung turunkan suku bunganya,” kata James Knightley dari ING.


Terpisah, The Royal Institution of Chartered Surveyors [RICS] menyatakan sebagian besar perusahaan berharap adanya peningkatan produksi selama setahun kedepan dengan pembangunan jalan dan kereta api.


November kemarin, Menteri Keuangan Philip Hammond menyatakan akan mengalokasikan sebagian besar belanja negara untuk pembangunan transportasi dan infrastruktur. Dia pun mengalokasikan 23 miliar pound sterling untuk mendorong produktivitas selama lima tahun mendatang.


Sementara itu, data resmi pembangunan menunjukkan angka yang lebih pesimis dibanding dengan survei indeks pembelian manajer (PMI) di mana pada tiga bulan terakhir hanya menunjukkan 0,8% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

2 hari lalu

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

Pembangunan jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai 35,84 persen hingga April 2024. Kejar tayang agar rampung sebelum ujung tahun.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

20 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

22 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

22 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

22 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

37 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

43 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

44 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

59 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya