TEMPO.CO, Jakarta - Harga indeks pasar (HIP) bahan bakar biodiesel Februari 2017 kembali naik hingga menyentuh angka Rp 9.493 per liter. Kenaikan ini masih ditambah ongkos angkut dengan besaran maksimal setelah harga kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang juga melonjak menjadi Rp 9.238 per kilogram.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Rabu, 1 Fabruari 2017, HIP biodiesel awal tahun ini memang sudah merangkak naik ke Rp 9.000-an per liter.
Jika dibandingkan dengan harga pada Januari Rp 9.362 per liter ditambah ongkos angkut, bulan ini, harga biodiesel meningkat Rp 131 per liter atau 1,3 persen. HIP pada Februari ini ditetapkan setelah melihat harga rata-rata kelapa sawit mentah Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) pada 25 Desember 2016-24 Januari 2017. Adapun harga CPO juga naik Rp 156 per kilogram menjadi Rp 9.238 per kg dari sebelumnya Rp 9.082 per kg.
Formula penentu HIP biodiesel adalah harga rata-rata CPO KPB ditambah besaran konversi CPO menjadi biodiesel, US$ 125 per metrik ton, serta ongkos angkut. Besaran konversi ini diturunkan dari sebelumnya US$ 188 per ton. HIP biodiesel ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit 6 bulan sekali oleh Dirjen EBTKE.
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
6 Februari 2023
Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.