Presiden Jokowi (kedua dari kanan), berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati (kanan),saat pengarahan Tax Amnesty di Istana Negara, 28 Juli 2016. Terlihat di belakang, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Menkopolhukam Wiranto. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi hasil inflasi Januari 2017 yang mencapai 0,97 persen atau yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. "Memang ada beberapa kelompok naik seperti dari komunikasi dan transportasi," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu, 1 Februari 2017.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya hari ini menyampaikan bahwa komponen pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi Januari adalah komponen transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Penyebabnya adalah kenaikan biaya perpanjangan STNK, SIM, dan BPKB yang memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,23 persen. Selanjutnya harga pulsa ponsel memberikan andil 0,14 persen dan penyesuaian harga BBM memberikan andil 0,08 persen.
Terkait dengan faktor penyesuaian harga BBM, Darmin memberikan klarifikasi. "Kalau di transportasi itu memang STNK iya masuk ke administered prices, tapi kalau bensin kan sebenarnya nggak," katanya.
Darmin menjelaskan kenaikan BBM yang terjadi adalah jenis Pertalite dan Pertamax, atau bukan jenis komoditas yang diatur harganya oleh pemerintah. "Yang diatur itu kan Premium dan Solar."
Darmin menyesalkan adanya kesimpangsiuran mengenai hal ini. "Sempat diramaikan katanya tidak ada kenaikan harga BBM, kok ini malah naik, padahal yang naik yang tidak diatur," ucapnya.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
3 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.