Kurs Dolar Bervariasi di Tengah Kebijakan Donald Trump

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 25 Januari 2017 08:42 WIB

Pegawai tengah menghitung uang dolar AS di sebuah tempat penukaran mata uang asing di kawasan Kuningan, Jakarta, 13 September 2016. Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp13.151 per dolar AS, melemah 0,47% atau 62 poin dari posisi Rp13.089 per dolar AS pada Jumat (9/9/2016). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, New York - Kurs dolar Amerika Serikat diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama negara lainnya pada Selasa sore, 25 Januari 2017 di New York. Kondisi itu karena investor mencerna kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump dan data ekonomi yang baru dirilis Negeri Abang Sam.

Indeks dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 100,32 pada akhir perdagangan Selasa.

Baca : Donald Trump Proteksi Pasar AS, Ini Peluang Indonesia

Pada akhir perdagangan di New York, kurs euro jatuh ke 1,0728 per dolar dari sebelumnya 1,0739 dolar di sesi sebelumnya. Adapun pound sterling Inggris naik menjadi 1,2504 dolar dari sebelumnya 1,2494 per dolar. Dolar Australia juga naik menjadi 0,7577 dolar dari sebelumnya 0,7564 dolar.

Dolar AS dibeli 113,87 yen Jepang, naik dari sesi sebelumnya 113,03. Dolar AS naik menjadi 1,0014 franc Swiss dari sebelumnya 0,9990 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,3157 dolar Kanada dari sebelumnya 1,3265 dolar Kanada.

Para analis menilai investor khawatir tentang rencana Trump untuk menegosiasikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Meksiko dan Kanada serta meninggalkan Kemitraan Perdagangan Trans Pasifik dengan negara-negara Asia.

Baca : Pemerintah akan Terbitkan Sukuk Global pada Maret

Di sisi ekonomi, angka penjualan existing-home yaitu rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales menutup 2016 dengan catatan terbaik dalam satu dekade. Menurut data National Association of Realtors, capaian angka tersebut meskipun penjualan pada Desember menurun.

Total penjualan existing-home menurun 2,8 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman menjadi 5,49 juta unit pada Desember 2016 dari 5,65 juta unit pada November 2016.

Sementara itu, Indeks PMI sektor manufaktur dari Markit untuk Januari 2017 naik menjadi 55,1 dari 54,3 pada Desember 2016.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

20 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

22 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya