Kadin: Kondisi Politik RI Tak Pasti, Investor Mundur  

Selasa, 24 Januari 2017 08:32 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk Cina, Liky Sutikno, khawatir tak menentunya kondisi politik di dalam negeri bakal mempengaruhi minat investasi dari Negara Tirai Bambu. Ia menyebutkan, terorisme, unjuk rasa, dan perseteruan terkait dengan toleransi beragama membuat investor ketakutan.

"Banyak teman-teman yang sampai sekarang belum berani. Mereka akhirnya mundur," kata Liky, Senin, 23 Januari 2017.

Liky menyatakan, Indonesia harus bersaing dengan negara tetangga untuk merebut daya tarik Cina karena tingkat risiko di Vietnam dan Malaysia jauh lebih kecil. Akibatnya, investor mengandalkan asuransi untuk melindungi modal. "Kalau risiko di Indonesia negatif, rate asuransi tambah naik. Terus terang mereka pasti cari tempat lain.”

Pemerintah Cina menyiapkan dana investasi US$ 50 miliar untuk disebar ke berbagai negara. Indonesia hanya menikmati 10 persen dana itu. Mayoritas investasi Cina ke Indonesia masuk lewat sektor swasta karena pasar yang menggiurkan.

Di sisi lain, Indonesia dapat memanfaatkan peluang kebijakan pemerintah Cina yang sedang mengubah kebijakan investasi dari sektor ekspor ke konsumsi. "Waktunya tinggal 6 bulan-1 tahun untuk mendukung karena dana investasi itu harus disebar," kata Liky.

Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Makro Keuangan Bobby Rafinus mengatakan isu intoleransi SARA hanya mempengaruhi pasar modal dan keuangan selama beberapa hari terakhir. Namun, sektor tersebut juga rentan terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Kementerian Perekonomian terus mengawasi dampak faktor ini lewat kinerja inflasi dan anggaran pendapatan dan belanja negara. "Kami juga kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja mengembangkan vokasi untuk berikan alternatif terhadap angkatan kerja kita," kata Bobby.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri mengatakan kemiskinan dan pengangguran menyebabkan isu intoleransi tumbuh subur. Sedangkan pengangguran dari angkatan kerja terdidik muncul karena ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar. "Angkatan kerja yang menganggur usia 15-24 tahun ini, yang rentan secara ekonomi kaitannya dengan isu SARA," kata Hanif.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mendorong penegakan hukum untuk mengembalikan iklim positif di dunia usaha. Selama ini kegaduhan politik mengakibatkan pengusaha enggan menyalurkan dana amnesti pajak ke sektor riil. "Karena kalau sudah di sana, mereka tak bisa jual lagi. Makanya pemerintah harus konsekuen, jangan ragu."

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

10 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

11 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

17 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

19 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya