Trump Umumkan Hentikan Kerja Sama Trans Pacific Partnership

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 08:34 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pidatonya pada upacara peresmian dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di depan para undangan dan pendukungnya di Washington, AS, 20 Januari 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump langsung tancap gas sejak hari pertama dilantik. Ia menegaskan kebijakan pertamanya di sektor ekonomi adalah menarik dir dari kerja sama dengan 12 negara Asia yang tergabung dalam Trans Pacific Partnership. Hal ini dilakukan sebagai strategi melindungi tenaga kerja di Amerika.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih pula menegaskan akan menindak negara-negara yang melanggar perjanjian dagang dan merugikan pekerja Amerika.

Pihak Gedung putih mengatakan Trump berkomitmen untuk melakukan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan lain, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang ditandatangani pada tahun 1994 oleh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.


"Amerika sudah terlalu lama dipaksa menerima tawaran perdagangan yang menempatkan kepentingan orang dalam dan elit Washington di atas orang-orang yang bekerja keras di negeri," demikian pernyataan dari Gedung Putih.

Baca: Donald Trump Dilantik, Bagaimana Hubungan Ekonomi RI- AS ?


Akibat kebijakan yang keliru, pabrik-pabrik di sejumlah kota industri di Amerika ditutup. Pekerjaan dengan upah yang menjanjikan pun telah beralih ke luar negeri, sementara Amerika menghadapi deficit perdagangan dan kehancuran sector manufaktur.

Pernyataan tersebut menekankan perjanjian perdagangan yang “ketat dan adil” dapat digunakan untuk menumbuhkan ekonomi AS dan mengembalikan jutaan pekerjaan ke Amerika.

Untuk itu, Trump memandang penting Amerika menarik diri dari Trans-Pacific Partnership dan memastikan bahwa setiap transaksi perdagangan adalah untuk kepentingan pekerja Amerika.

Baca: Pelantikan Donald Trump, BI Sarankan Buka Ekspor Pasar Baru


Selain TPP, Amerika juga akan mengevaluasi NAFTA jika para mitra menolak memberikan pekerja Amerika kesepakatan yang adil dalam perjanjian dinegosiasikan. "Presiden akan mengumumkan niat Amerika Serikat menarik diri dari NAFTA," demikian pernyataan tersebut.

TPP adalah kerja sama ekonomi yang digagas oleh pemerintahan Presiden Barack Obama di kawasan Asia Pasifik untuk menghadapi China. Para pendukung TPP menyatakan prihatin terhadap pernyataan Trump itu. TPP dinilai bisa membendung dominasi China di wilayah tersebut.

Trump sebelumnya telah mengkritik praktik perdagangan China dan mengancam menerapkan tarif yang tinggi terhadap barang-barang asal China. Pemerintah Cina mengatakan pada Jumat lalu, 20 Januari 2017, bahwa China dan Amerika Serikat bisa menyelesaikan setiap sengketa perdagangan melalui perundingan.

REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

12 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

14 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

32 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

34 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

37 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya