Analis: Emirsyah Jadi Tersangka, Saham Garuda Terus Anjlok

Reporter

Jumat, 20 Januari 2017 11:15 WIB

Pencatatan perdana saham Garuda Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus turun sejak ditetapkannya bekas Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar pada Kamis kemarin sebagai tersangka kasus dugaan suap. Berdasarkan data RTI Bussiness, Jumat, 20 Januari 2017, saham Garuda dibuka flat, sama dengan penutupan kemarin di level Rp 346. Namun, pada pukul 09.06 WIB, harga saham garuda kembali turun 4 poin atau 1,16 persen ke level Rp 342.

Adapun pada perdagangan kemarin, saham emiten berkode GIAA itu turun 2,26 persen atau 8 poin ke level Rp 346 per lembar saham. Saham Garuda diperdagangkan di posisi Rp 346-Rp 362 dengan 15,21 juta saham sebanyak 1.103 kali dengan nilai transaksi Rp 5,37 miliar.

Analis saham dari Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo, memperkirakan penurunan harga saham Garuda masih berlanjut, bahkan menyentuh level harga Rp 320. Ini berarti diperkirakan saham Garuda bisa anjlok 26 poin atau 7,51 persen.

Baca: Kasus Suap Rolls-Royce, Saham Garuda Anjlok 2,2 Persen

"Saya menilai, kalau sekarang di posisi Rp 346, target pelemahan itu bisa berlanjut hingga Rp 320. Itu adalah harga terendah Garuda sepanjang 52 minggu lalu, sehingga ruang pelemahan itu masih ada. Untuk memberi obat penawar, ya manajemen harus menjelaskan dan memberikan klarifikasi serta berupaya menjalankan tata kelola yang baik," kata Lucky kepada Tempo, Jumat.

Kemarin, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar menegaskan, perkara yang membelit Emirsyah bukan tindakan korporasi. "Manajemen maskapai nasional Garuda Indonesia menyampaikan bahwa dugaan atas hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan korporasi, tapi lebih kepada tindakan perseorangan," ucap Benny melalui pesan tertulisnya, kemarin.

Baca: Emirsyah Jadi Tersangka, Ini Tanggapan MatahariMall

Lucky memandang klarifikasi dari pihak Garuda tidak bisa menyelesaikan persoalan. Meski melakukan tindak suap sebagai pihak perseorangan, Emirsyah tetap merupakan bagian dari perusahaan dan bagian dari manajemen yang menjalankan operasional perusahaan.

"Klarifikasinya seharusnya dijelaskan, sehingga nantinya pembeli saham atau investor tidak menjadi bulan-bulanan lagi. Nanti jangan-jangan ada kasus seperti ini lagi, nanti klarifikasinya sama, karena perseorangan. Kan repot. Perusahaan terbuka kan tidak boleh seperti itu," ujar Lucky.

Menurut Lucky, meski mantan Direktur Garuda ditetapkan sebagai tersangka, hal itu tidak akan mempengaruhi reputasi kinerja maskapai penerbangan nasional tersebut. Sebab, saat ini, masyarakat masih menilai operasional Garuda sebagai agen penyedia transportasi masih positif.

Yang menjadi masalah adalah kepercayaan investor. Karena sebelumnya Garuda pernah terlilit utang, bisa jadi investor menilai yang dilakukan Emirsyah adalah untuk menutupi utang, atau merupakan niat untuk kepentingan golongan. "Ini harus diklarifikasi," tutur Lucky.

DESTRIANITA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

9 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

16 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya