TEMPO.CO, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi melalui mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap I sebesar Rp500 miliar.
Direktur Mayora Indah David W Atmadja di Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017 mengatakan bahwa perseroan bakal menggunakan dana hasil penerbitan obligasi itu untuk melunasi sukuk mudharabah II perseroan tahun 2012 sebesar Rp250 miliar yang akan jatuh tempo pada 2017.
"Sisanya dana setelah pelunasan akan digunakan untuk modal kerja perseroan," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa perseroan menawarkan PUB I tahap I itu dalam dua seri. Seri A memiliki tenor selama 5 tahun dengan kupon yang ditawarkan sebesar 8,5-9,25 persen, sedangkan seri B selama 7 tahun dengan kupon 8,75-9,5 persen.
Pada tahun 2017 ini, Mayora menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 15-20 persen menjadi Rp20,7 triliun hingga Rp 21,6 triliun dibandingkan perkiraan pendapatan sepanjang 2016 sebesar Rp18 triliun. Sementara laba bersih ditargetkan sekitar Rp1,6 triliun, tumbuh dari proyeksi tahun 2016 sekitar Rp1,3-Rp 1,4 triliun.
Direktur Utama Mayora Andre Sukendra Atmadja mengatakan bahwa untuk mencapai kinerja terbaik, perseroannakan melakukan berbagai strategi, salah satunya dengan fokus pada diversifikasi produk, penggunaan bahan baku domestik, strategi pemasaran terarah, peningkatan teknologi produksi, harga produk terjangkau dan penambahan kapasitas produksi.
Menurut dia, dengan potensi pasar yang masih besar, Mayora dapat mengembangkan basis pelanggan yang beragam tidak hanya berasal dari lokal tetapi juga multinasional.
"Dengan begitu, kami optimistis obligasi ini akan diserap investor sehingga menjadi investasi yang menarik," katanya.
Mayora menunjuk empat perusahaan efek sebagai penjamin emisi (underwriter) penerbitan obligasi itu, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT BCA Sekuritas da PT Sucorinvest Central Gani.
ANTARA
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
31 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya