Yuk, Intip Proses Pencetakan Uang Rupiah Baru di Peruri

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 09:36 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan perusahaan milik negara yang bertugas mencetak uang rupiah, termasuk uang rupiah NKRI 2016 yang sempat heboh di media sosial. Tempo dan sejumlah wartawan berkesempatan langsung menilik proses pembuatan uang di pabrik Peruri di Kabupaten Karawang, Rabu, 18 Januari 2017.

Tempo melihat langsung proses pembuatan uang NKRI 2016 itu. Lembaran kertas dicetak dalam dua tahap. Proses print berlangsung selama dua hari. Satu lembar kertas yang disebut lembaran besar terdiri atas 45 lembar uang. Lembaran besar lalu dipotong menjadi lembaran kecil oleh mesin khusus.

Baca: Warga Bandung Serbu Mobil Penukaran Uang Rupiah Baru

Di pabrik yang terletak di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, itu, sebanyak 2.364 karyawan bekerja membuat uang kertas dan logam. "Mereka semua digeledah saat masuk dan keluar pabrik. Uang milik pribadi tidak boleh masuk pabrik. Kalau terbawa, hukuman menanti," ucap Kepala Divisi Produksi Peruri Suhada Bahariawan.

Setiap uang yang telah selesai diproduksi akan dicek lagi. Suhada mengatakan, untuk meminimalkan kesalahan produksi, Peruri akan mengganti tenaga manusia di bagian pemeriksaan dengan mesin. Di Peruri, kata dia, setiap uang yang selesai dibuat akan diperiksa secara manual oleh 170 orang.

Baca: BI Distribusikan 1.107 Koli Uang Baru Untuk Sumatra Utara

Mereka bertugas menyortir uang yang salah cetak, salah potong, dan salah gambar. Setiap uang yang salah akan dicoret menggunakan spidol berwarna merah untuk dimusnahkan.

Berdasarkan pantauan Tempo, para pemeriksa kualitas ini kebanyakan perempuan. Dalam sehari, mereka bekerja selama delapan jam. "Seorang rata-rata bisa memeriksa 7.000 lembar uang," kata Suhada.

Untuk lebih detail menyortir kesalahan produksi, pemeriksaan manual itu dilakukan dua kali. Namun, tahun ini, tiga mesin baru akan menggantikan tugas para pemeriksa itu. "Karena mesin lebih akurat, tidak pernah lelah, lupa, atau hilang konsentrasi," tutur seorang pegawai di bagian produksi.

Dalam satu bulan, Peruri bisa memproduksi uang kertas NKRI 2016 sebanyak 500 juta bilyet atau lembar. Pembuatan uang desain baru itu dimulai pada awal November 2016.

Sebagai perusahaan dengan keamanan yang ketat, Peruri merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk Bank Indonesia untuk membuat uang rupiah. "Tidak ada perusahaan mana pun di Indonesia yang mampu mencetak uang NKRI kecuali Peruri. Isu yang berkembang selama ini sama sekali tidak benar," tutur Prasetio, Direktur Utama Perum Peruri.

Prasetio mengatakan desain uang NKRI 2016 diputuskan setelah melalui musyawarah antara Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan Peruri. Desain uang baru ditetapkan setelah melalui proses diskusi dan koreksi. "Otoritasnya ada di tangan BI. Kami hanya pelaksana dan penerima tugas pembuatan uang rupiah," kata Prasetio.

Prasetio mengaku risih dengan hoax yang menyebut uang NKRI edisi 2016 dibuat pengusaha keturunan Cina bernama Jacobus Busono.

HISYAM LUTHFIANA


Berita terkait

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

1 Agustus 2023

Profil Dwina Septiani Wijaya yang Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Peruri

Profil Dwina Septiani Wijaya kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Peruri oleh Erick Thohir

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

20 Agustus 2022

Bank Indonesia Cerita Proses Desain Uang Kertas Baru: Pengaman Diperkuat, Ukuran Diubah

Proses mendesain hingga percetakan uang kertas baru dengan nominal mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000 ternyata memakan waktu cukup panjang.

Baca Selengkapnya

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

14 Agustus 2020

Pulihkan Perekonomian, Pemerintah Diminta Tak Hanya Tambah Utang dan Stimulus

Pemerintah dinilai tidak cukup menarik utang dan memberikan stimulus fiskal untuk menghadapi pandemi Covid-19, wacana cetak uang kembali muncul.

Baca Selengkapnya

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

25 Oktober 2017

September 2017, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Sentuh Rp 40 Triliun

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan total iuran hingga September 2017 mencapai Rp 40 triliun.

Baca Selengkapnya

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

23 September 2017

Peruri Pamerkan Uang Bersambung Seharga Jutaan di IBD Expo 2017

Selain uang, Peruri memamerkan beberapa produk mereka lainnya, seperti logam mulia dan prangko di IBD Expo 2017.

Baca Selengkapnya

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

10 Juni 2017

Tukar Uang Baru di Bali, Dibatasi Rp 4,4 Juta Per Orang

Bank Indonesia Provinsi Bali akan membatasi jumlah penukaran uang pecahan kecil maksimal Rp 4,4 juta per orang

Baca Selengkapnya

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

7 Juni 2017

BI Yogya Siapkan Rp 7,9 Triliun untuk Duit Baru Lebaran

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan uang Rp 7,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

18 Mei 2017

Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun  

Bank Indonesia menyiapkan uang tunai dalam jumlah besar pada Lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

18 Maret 2017

Sidang E-KTP, Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Dukung KPK  

Serikat Karyawan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Sekar PNRI) mendatangi KPK. Kedatangan Sekar PNRI ini untuk mendukung KPK membongkar korupsi e-KTP.

Baca Selengkapnya

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

5 Februari 2017

Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

PT Peruri menambah porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan terafiliasi PT Peruri Sicpa Securink.

Baca Selengkapnya