Bank Dunia Pertahankan Proyeksi Ekonomi Indonesia di 2017  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 11 Januari 2017 12:24 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. Penghapusan ribuan perda tersebut karena menghindari polemik sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi baik makro maupun mikro. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Washington - Bank Dunia dalam laporannya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3 persen di 2017. Prediksi itu dipertahankan dibandingkan proyeksi yang diumumkan Bank Dunia pada Juni 2016. Secara total, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 0,1 persen menjadi 2,7 persen dan negara-negara berkembang juga dipangkas 0,1 persen menjadi 4,2 persen tahun ini.

Bank Dunia mengungkapkan Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas terbesar di kawasan Asia Timur dan Pasifik mampu secara cepat mengantisipasi penurunan harga komoditas.

Baca: Reformasi Pajak, Sri Mulyani Gandeng Lembaga Internasional

“Selain itu, Indonesia mampu mengakomodasi kebijakan moneter yang membantu menopang permintaan domestik, sehingga ekonomi masih tetap tumbuh moderat sebesar 5,1 persen di 2016,” demikian laporan Bank Dunia yang berjudul “Global Economic Prospect” yang dipublikasi Selasa, 10 Januari 2017.

Pertumbuhan negara-negara pengekspor komoditas, kata Bank Dunia, diestimasikan sebesar 4,9 persen pada 2016. Secara jangka menengah, negara-negara ini diprediksi tumbuh rata-rata 5,3 persen hingga 2018 karena dinilai berhasil mengantisipasi penurunan harga komoditas. Ekonomi Indonesia yang tahun lalu diestimasi tumbuh 5,1 persen, akan mampu tumbuh rata-rata 5,4 persen antara 2017-2019.

“Indonesia utamanya ditopang oleh melonjaknya investasi swasta, sedangkan Malaysia diproyeksikan pulih dan tumbuh rata-rata 4,5 persen pada 2017-2019,” ujar laporan Bank Dunia.

Baca: Bank Dunia Klaim Kemiskinan Global Turun 10 Persen

Untuk kawasan Asia-Pasifik dan Timur, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan 6,2 persen tahun ini. Proyeksi itu mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan Cina sehingga mempengaruhi pertumbuhan di kawasan. Ekonomi Cina diprediksi hanya akan tumbuh 6,5 persen di 2017. Kebijakan makroekonomi Cina diperkirakan akan mampu menopang permintaan domestik meskipun permintaan ekspor melambat, melemahnya investasi swasta, serta beberapa sektor industri yang sudah over kapasitas.

“Pertumbuhan negara-negara pengimpor komoditas tidak termasuk Cina, diproyeksikan tetap stabil, dengan pengecualian Thailand. Sebab pertumbuhan Thailand diprediksi mengencang ditopang oleh membaiknya kepercayaan dan kebijakan yang akomodatif,” kata laporan Bank Dunia.

Tahun ini ekonomi Thailand diprediksi tumbuh mengencang jadi 3,2 persen dibandingkan estimasi 2016 sebesar 3,1 persen. Tidak berbeda ekonomi Filipina juga bakal mengencang tumbuh 6,9 persen di 2017 dibandingkan estimasi 2016 sebesar 6,8 persen. Ekonomi Vietnam justru diprediksi sangat melambat menjadi hanya tumbuh 6 persen pada 2016 dibandingkan 2015 yang tumbuh 6,7 persen. Pada tahun ini ekonomi Vietnam diprediksi kembali mengencang 6,3 persen.

ABDUL MALIK | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

6 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

17 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

31 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

33 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

33 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

40 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya