Binaartha : Rupiah Diperkirakan 13.280 - 13.400 per Dolar AS

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 11 Januari 2017 09:08 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan pergerakan kurs rupiah hari ini diperkirakan masih akan positif. Namun penguatan rupiah dapat terganggu apabila pasar merespons negatif penilaian Bank Indonesia yang memprediksi konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2016 tumbuh melambat.

“Kami perkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran level support Rp 13.400 dan resisten Rp 13.280 per dolar Amerika Serikat,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Januari 2017.

Menurut Reza, berdasarkan perkiraan pertumbuhan indeks penjualan riil (IPR) pada triwulan IV 2016 diperkirakan sebesar 9,5 persen secara tahunan (YoY). Adapun pergerakan kurs dolar AS masih labil jelang pidato Donald J. Trump sehingga dapat juga berpeluang berbalik menguat. Dia menyarankan agar para investor tetap mencermati berbagai sentimen yang berpotensi menghambat kenaikan lanjutan dari dolar AS.

Baca juga : Tiga Hal Ini Diprediksi Sumbang Inflasi Januari 2017

Dengan begitu, kata Reza, rupiah masih memiliki peluang kembali melemah hari ini terutama dengan adanya imbas pelemahan sejumlah harga komoditas. Meski begitu, jikapun terjadi pelemahan maka dapat lebih terbatas di mana sentimen soal kenaikan nilai cadangan devisa nasional dapat menahan sentimen-sentimen negatif tersebut.

Reza mengatakan pada perdagangan Selasa kemarin, 10 Januari 2017, rupiah mampu mengalami kenaikan dengan memanfaatkan penguatan yen terhadap laju dolar AS. Pelemahan pada dolar AS seiring sikap wait and see pelaku pasar jelang pidato pertama Trump sebelum dilantik.

Investor cemas bahwa Trump dapat mengguncang pasar dengan arahan kebijakan pemerintahnya yang agresif. Terutama kebijakan soal perdagangan dan hubungan dengan Cina dan Amerika Latin. Sebelumnya dolar AS terapresiasi seiring sikap investor yang bertaruh pada program yang dijanjikannya melalui ekspansi fiskal yang akan meningkatkan inflasi dan pertumbuhan hingga potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Fed Rate).

Lihat : Rupiah Selasa Sore Menanjak Jadi Rp13.280

Selain itu, rupiah kemarin juga mendapat sentimen positif dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjelaskan pengelolaan anggaran pendapatan belanja negara oleh pemerintah yang lebih akuntabel. Sebab saat ini kondisi lebih transparan dan defisit anggaran harus dijaga agar tidak melebihi target yang diperkenankan dalam Undang-Undang yaitu 3 persen terhadap produk domestik bruto.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore kemarin bergerak menguat sebesar 80 poin menjadi Rp 13.280, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.360 per dolar AS.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya