Kenaikan IHSG Terganjal Aksi Ambil Untung  

Kamis, 29 Desember 2016 09:27 WIB

Papan indeks saham Mandiri Sekuritas, Jakarta, Kamis (18/3). IHSG ditutup turun 19,020 poin (0,69%) ke level 2.737,242. Indeks LQ 45 juga turun 4,745 poin (0,87%) ke level 534,905. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan indeks harga saham gabungan atau IHSG masih akan mengalami aksi window dressing dengan level resistan di 5.235. Ia memprediksi indeks akan bergerak pada rentang 5.161–5.260.

Akan tetapi, menurut David, perlu diwaspadai aksi ambil untung yang berpotensi terjadi akibat kenaikan signifikan IHSG dalam 2 hari terakhir. “Pembelian selektif merupakan strategi yang tepat untuk hari ini,” katanya dalam pesan tertulis, Kamis, 29 Desember 2016.

IHSG naik signifikan pada perdagangan kemarin. IHSG berhasil ditutup menguat 106,49 poin (2,09 persen) ke 5.209,44. Tercatat, 247 saham naik, 81 saham melemah, dan 104 saham stagnan.

Volume perdagangan kemarin melibatkan transaksi 19,16 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,57 triliun. Seluruh sektor menguat. Sektor konsumer memimpin penguatan indeks sebesar 2,75 persen, disusul sektor konstruksi sebesar 2,61 persen.

Aksi investor asing turut mendukung langkah penguatan IHSG. Asing menorehkan aksi beli bersih Rp 116,20 miliar di pasar reguler. Meski demikian, di seluruh pasar, tercatat aksi jual bersih atau net sell sebesar Rp 92,4 miliar.

Menurut David, adanya aksi window dressing yang dilakukan emiten dan fund manager membuat IHSG berada di atas 5.200. Aksi window dressing ini terlihat dari pergerakan dana asing yang mencatat pembelian bersih dalam enam hari berturut-turut hingga sebesar Rp 2 triliun.

Adapun dari pasar global, Dow Jones turun 0,56 persen atau 113 poin menjadi 19.833,68. Sedangkan indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan 0,84 persen setelah seluruh sektor bergerak negatif.

Koreksi yang terjadi ini disebabkan oleh adanya aksi profit taking setelah naik dalam beberapa waktu terakhir. Dari segi data ekonomi, penjualan rumah yang tertunda menyebabkan National Association of Realtors Home Sales Index turun 2,5 persen pada November.

Sedangkan prediksi konsensus adalah kenaikan sebesar 0,4 persen pada kontrak penjualan rumah, menyusul kenaikan 0,1 persen pada Oktober. Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh lelang surat utang oleh Kementerian Keuangan AS berjangka waktu lima tahun senilai US$ 34 miliar dengan tingkat imbal hasil atau yield 2,05 persen.

DESTRIANITA



Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya