Presiden Jokowi menandatangani batu prasasti saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, 21 Januari 2016. Proyek ini bertujuan mempercepat perkembangan sentra ekonomi koridor Jakarta - Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) Steve Kosasih mengatakan pencairan komitmen pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung sebelum akhir tahun ini.
Wika bersama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dalam waktu dekat akan terbang ke Beijing, Cina, untuk menyelesaikan proses komitmen pembiayaan proyek. "Kami akan ada rapat satu kali lagi untuk finalisasi financial closure di Cina, baru kita tanda tangan," ujar Steve saat ditemui di kantornya, Cawang, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.
Steve menjelaskan, pelaksanaan pembiayaan ini memang memakan waktu cukup lama. Sebab, China Development Bank (CDB) selaku pemberi pinjaman mengajukan cukup banyak persyaratan. "Prosesnya (pembiayaan) lama karena ini agak melanggar ketentuan bank sentral Cina dengan pinjaman sangat ringan, banyak persyaratan yang diminta ke kita."
Steve menuturkan CDB memberikan pinjaman lunak kepada KCIC dalam jangka panjang, yang tidak dijamin pemerintah dan tidak dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Wika juga masuk jajaran pemegang saham di KCIC bersama PTPN VIII, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi 60 persen. Sedangkan 40 persen saham sisanya dipegang konsorsium Cina.
"KCIC mendapatkan fasilitas dari CDB bahwa ada dua mata uang untuk pinjaman ini, sebagian besar dolar (US$) dan sebagian kecil dalam yen (RMB)," ucap Steve. Adapun bunga yang dikenakan untuk pinjaman dolar sebesar 2 persen dalam jangka waktu 40 tahun ke depan.
"Dan ada grace period tidak bayar pokok tapi bayar bunga saja selama sepuluh tahun, jadi saya rasa itu bank sama sekali tidak untung," katanya.
Menurut Steve, kepentingan Cina dalam proyek ini adalah mendorong ekspansi konsorsium perusahaan konstruksinya masuk Indonesia. "Salah satu rencana mereka ke depan adalah ingin membuat rolling stock base Asia Tenggara di sini, karena di Cina infrastrukturnya sudah tidak tumbuh lagi."
Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis
19 Oktober 2023
Indonesia Bisa Membuat Kereta Cepat, Pengamat Sebutkan Peluang dan Kebijakan Strategis
Ketua Bidang Perkeretaapian MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan pengembangan kereta cepat secara lokal itu sama seperti kondisi di pertambangan yang memerlukan smelter. Artinya, Indonesia masih memerlukan penguatan di dalam negeri.
Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang
1 Oktober 2023
Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbit, Kemenhub: Siap Layani Penumpang
Izin operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini
14 September 2023
Bos KCIC Bicara Akses Stasiun Kereta Cepat: Nggak Semua Maksimal Tahun Ini
Direktur Utama KCIC Dwiana Slamet Riyadi alias Edo memastikan pasti akan ada transportasi massal yang terintegrasi di semua stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap
9 September 2023
Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 1 Oktober, Pakar: Jangan Dipaksakan Jika Belum Siap
Pengamat Transportasi Perkotaan dari Universitas Lampung Aleksander Purba menyarankan jika Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak siap beroperasi pada 1 Oktober 2023, jangan dipaksakan.