TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal November lalu, Opera mengumumkan adanya penggunaan alat pelacak untuk pengumpulan informasi pribadi yang dilakukan beberapa aplikasi e-commerce di seluruh dunia. Temuan ini berasal dari penilaian risiko privasi di Opera Max, sebuah aplikasi manajemen data dan penghematan data milik Opera.
Untuk aplikasi belanja Indonesia, ada dua nama yang disebut, yakni OLX dan Bukalapak. OLX menjawab tudingan Opera tentang penggunaan pelacak tersebut. Technical Manager OLX Indonesia Rendra Taro mengatakan penggunaan pelacak merupakan hal umum yang ada dalam industri berbasis Internet.
“Setiap e-commerce menggunakan pelacak untuk melihat kebiasaan pengguna dalam berselancar di sebuah situs,” ujar Rendra Toro di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.
Rendra menegaskan, penggunaan pelacak di Internet adalah hal umum, khususnya di industri e-commerce, tanpa mengabaikan keamanan data pengguna.
“Pernyataan Opera tentang penggunaan pelacak oleh e-commerce bisa dipertanyakan,” ucap Rendra.
Terutama, tutur Rendra, karena pernyataan itu terkesan bahwa situs e-commerce berbahaya dan mengabaikan privasi data pengguna. "Kami tidak pernah membagikan informasi pribadi pengguna kepada pihak lain,” katanya.
TONGAM SINAMBELA | NN
Berita terkait
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
4 menit lalu
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
19 menit lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024