Pefindo Proyeksi Emisi Obligasi Korporasi Tahun 2017

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 23:03 WIB

Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia mengantongi mandat emisi surat utang korporasi sebesar Rp21,03 triliun dan memproyeksi total emisi pada tahun depan mencapai Rp119,6 triliun atau lebih tinggi dari capaian tahun ini.

Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, menuturkan emisi obligasi korporasi di Indonesia terus meningkat. Sepanjang Januari-November 2016, nilai emisi obligasi korporasi tercatat mencapai Rp104,18 triliun. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan capai pada 2014 sebesar Rp46,26 triliun dan Rp62,57 triliun pada 2015.

"Tahun ini penerbitan obligasi capai rekor baru. Sampai akhir tahun mungkin bisa Rp110 triliun lebih karena ada beberapa yang belum listing, tapi ada juga yang menunda listing ke bulan depan," kata Salyadi, Selasa (20 Desember 2016).

Sampai dengan Desember 2016, mandat pemeringkatan obligasi Pefindo yang belum listing mencapai Rp21,3 triliun. Mandat tersebut tidak termasuk program penawaran umum berkelanjutan (PUB) dan diberikan oleh 28 perusahaan yang mayoritas berasal dari 7 perusahaan pembiayaan, 4 bank, dan 4 perusahaan properti.

Menurut Salyadi, sejumlah emiten yang menunda emisi obligasi pada akhir tahun ini khawatir terhadap ketatnya likuiditas di pasar surat utang nasional yang berisiko mengerek tingkat kupon.

"Demand agak kurang bagus, emiten diminta naikkan bunga tidak mau, jadi menunda satu bulan. Karena memang likuiditas di pasar, mudah-mudahan ini temporary dan minat investor bisa meningkat," ujarnya.

Salyadi menuturkan mandat emisi obligasi tersebut kemungkinan akan diterbitkan pada kuartal I/2017 atau paling lambat sepanjang semester I/2017.

Potensi emisi obligasi korporasi pada 2017 juga bersumber dari besarnya sejumlah obligasi yang jatuh tempo. Pefindo mengestimasi nilai obligasi jatuh tempo mencapai Rp79 triliun atau paling tinggi sejak 2009.

Untuk melunasi nilai pokok obligasi, lanjutnya, emiten cenderung menerbitkan surat utang baru untuk refinancing dibandingkan dengan menggunakan uang dari kas perseroan.

"Kalau dijumlahkan, mandat Pefindo yang belum listing dan obligasi jatuh tempo pada 2017 sudah lebih dari Rp100 triliun. Itu belum termasuk PUB dan mandat untuk emisi pada semester II/2017," papar Salyadi.

Atas dasar itu, Pefindo memperkirakan total nilai emisi obligasi korporasi pada 2017 mencapai Rp119,6 triliun. Asumsinya, pertumbuhan ekonomi membaik ke level 5%, inflasi terjaga, bunga relatif rendah, dan tingkat bunga obligasi yang meningkat.

Pefindo berharap emisi obligasi 2017 tidak akan seperti periode 2013 yang turun setelah mencatat rekor tinggi sebesar Rp68,6 triliun pada 2012 menjadi Rp57,6 triliun.

"Sekarang minat emiten untuk menerbitkan obligasi itu tinggi. Concern-nya siapa yang mau beli? Terserap atau tidak?" imbuhnya.

Salyadi berharap arus dana hasil program amnesti pajak bakal meramaikan pasar obligasi nasional yang rata-rata nilai transaksinya sebesar Rp878 miliar per hari atau hanya sekitar 10% dari nilai transaksi harian di pasar saham. Pasalnya, pasar sekunder yang kurang likuid membuat investor enggan mengoleksi obligasi korporasi.

Berdasarkan data OJK, obligasi korporasi yang outstanding-nya mencapai Rp313,53 triliun paling banyak dimiliki oleh reksa dana dengan porsi kepemilikan sebesar 21,8%, investor bank17,43%, dan dana pensiun 16,56%. Sementara itu, porsi kepemilikan asing dalam obligasi korporasi hanya 6,07%.


BISNIS.COM

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

31 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya