Pemerintah Lanjutkan Proyek Kereta Api Trans Sulawesi

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 14:14 WIB

Presiden Jokowi bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (kanan) meninjau lokasi pemasangan rel Kereta Trans Sulawesi di Kecamatan Tanete Riilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, 25 November 2015. Pembangungan ini menggunakan dana APBD dan APBN senilai 10.8 Triliun. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan berkomitmen melanjutkan proyek pembangunan kereta api Trans Sulawesi jalur Makassar – Pare-Pare. “Kami pastikan untuk terus melanjutkan proyek ini,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember 2016.

Menurut Budi, anggaran untuk proyek kereta api Trans Jakarta berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan APBD. Anggaran sudah disiapkan untuk kelanjutan proyek hingga akhir 2019.

Dari total panjang jalur kereta api 146 kilometer yang sudah terbangun 16,1 kilometer. Proyek ini digarap bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Barru.

Kementerian Perhubungan menargetkan pada awal 2019, sudah terbangun sepanjang 30 kilometer dan langsung bisa beroperasi. “Agar proyek ini bisa terus berlangsung, kami akan melakukan cara-cara baru yang berbeda,” Budi berujar.

Baca: Rupiah Baru Diluncurkan, Bagaimana Nasib Uang Lama?

Budi meminta untuk dilakukan re-engineering dan value engineering baik terhadap model konstruksinya maupun terhadap outcome apa yang dirasakan masyarakat dari pembangunan jalur kereta api tersebut. Ia mencontohkan adanya rel elevated di atas sungai dalam rencana pembangunannya. "Anggaran yang dibutuhkan untuk setiap pembangunan 1 kilometer sekitar Rp 500 miliar," ucapnya.

Menurut Budi, Kemenhub akan menggandeng Universitas Hasanuddin untuk melakukan kajian-kajian dampak pembangunan jalur kereta api tersebut benar-benar dirasakan masyarakat. Ia mengaku juga sudah berdiskusi dengan pemerintah daerah agar segera dapat menyelesaikan proyek itu. “Ini akan kita jadikan quick win. Sebagai modal agar masyarakat langsung dapat menikmati."

Budi menambahkan setelah rampungnya pembangunan jalur kereta api sepanjang 30 kilometer yang menggunakan anggaran APBN dan APBD, Kemenhub akan membuka peluang bagi swasta nasional atau asing untuk melanjutkan sisa proyek yaitu sekitar 116 kilometer dari total 146 kilometer.

Simak: Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Gunakan Teknologi Listrik

Menurut Budi, ke depan, APBN akan digunakan untuk memberikan stimulus bagi swasta untuk berinvestasi. Caranya bisa berupa pemberian jaminan PSO. Stimulus itu dilakukan agar menarik swasta baik lokal maupun asing masuk ke Indonesia. Pemerintah pusat dan daerah telah berkomitmen untuk membuka diri bagi swasta yang ingin berinvestasi membangun Kerata Api Trans Sulawesi.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

11 jam lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

2 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

2 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

2 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

3 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

4 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

4 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

4 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

5 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya