Risiko Pasar Meningkat, IHSG Rawan Koreksi  

Reporter

Senin, 19 Desember 2016 07:21 WIB

IHSG. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan awal pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan rawan koreksi lanjutan dalam rentang konsolidasi.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, potensi pelemahan itu menyusul minimnya insentif positif dan meningkatnya kekhawatiran pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

David mengatakan harga komoditas logam sepekan kemarin yang cenderung koreksi juga akan mempengaruhi aksi ambil untung lanjutan di sejumlah saham tambang.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.210 dan resisten di 5.250 cenderung koreksi," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Senin, 19 Desember 2016.

Sebelumnya pada akhir pekan kemarin, IHSG kembali terkoreksi 22,71 poin (0,43 persen) di 5.231,652. Ini merupakan koreksi untuk empat hari perdagangan berturut-turut. Koreksi terjadi menyusul meningkatnya risiko keluarnya modal asing atau capital outflow. Nilai penjualan bersih asing mencapai Rp 1,27 triliun.

Pasar saham menghadapi meningkatnya risiko arus dana keluar menyusul keputusan The Fed yang menaikkan tingkat bunga 25 basis poin pekan lalu dan sinyal kenaikan lanjutan di 2017 hingga tiga kali merespon kebijakan ekonomi Trump yang cenderung memperbesar belanja negara.

"Hal ini membuat dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang dunia terutama emerging market termasuk rupiah," kata David. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir pekan lalu melemah 0,4 persen di Rp13.426 (kurs Jisdor).

Selama sepekan terakhir, IHSG terkoreksi 1,44 persen setelah dua pekan sebelumnya berhasil menguat. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepekan terakhir ini melemah 0,72 persen setelah pekan sebelumnya menguat 1,5 persen.

Sepekan kemarin sentimen pasar terutama tertuju pada hasil pertemuan The Fed 13-14 Desember yang mengindikasikan kenaikan tingkat bunga FFR akan berlanjut sepanjang 2017.

Penjualan bersih asing sepekan kemarin mencapai Rp 2,44 triliun menandai selama 16 pekan berturut-turut asing mencatatkan penjualan bersih di pasar saham. Hampir seluruh saham sektoral terutama saham-saham big-caps yang sensitif interest-rate seperti perbankan, aneka industri, infrastruktur properti dan barang konsumsi mengalami pelemahan.

Sementara Wall Street pada akhir pekan lalu kembali terkoreksi terbatas. Kondisi ini dipicu meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Laut Cina Selatan antara Cina dan AS.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,04 persen dan 0,18 persen di 19.843,41 dan 2.258,07. Selama sepekan indeks saham Wall Street bergerak bervariasi.

Indeks DJIA berhasil melanjutkan rally menguat 0,44 persen. Indeks S&P dan Nasdaq koreksi tipis masing-masing 0,06 persen dan 0,13 persen. Adapun Harga minyak mentah sepekan kemarin menguat 1,05 persen di US$ 52,03 per barel.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya