Perusahaan Air Mineral Ini Akan Tambah Produksi Air Kemasan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 13 Desember 2016 20:46 WIB

Ilustrasi wanita minuma air mineral atau air putih. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan barang-barang konsumsi, PT Akasha Wira International Tbk. (ADES) berencana untuk menambah kapasitas air minum dalam kemasan untuk meningkatkan penjualan.


Direktur Independen Akasha Wira International Wisnu Adjie menuturkan pihaknya sudah merencanakan pembelian mesin baru pada 2016 yang akan direalisasikan pada 2017. Adapun mesin tersebut akan menambah 200 juta liter per tahun.


Wisnu menuturkan mesin baru itu akan sama dengan mesin yang dipasang di Sengon, Jawa Timur pada bulan lalu. Adapun harga mesin air minum dalam kemasan (AMDK) lengkap dengan penunjang dan konstruksi asal Jerman senilai US$7 juta.


"Ada rencana pembelian 2016 dan pemasangan pada 2017 di Pabrik Sengon, Jawa Timur," ungkapnya pada Bisnis, Jumat (9 Desember 2016).


Pembelian mesin produksi AMDK tersebut di Pabrik Sengon berasal dari cashflow perusahaan dan pinjaman perbankan. Saat ini, kapasitas AMDK mencapai 600 juta liter per tahun.


Advertising
Advertising

Hingga September 2016, utang emiten bersandi saham ADES mencapai Rp30,08 miliar dan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun senilai Rp20,35 miliar. Untuk melunasi utang perbankan, ADES masih mengandalkan kas internal.


Nilai kas dan setara kas perusahaan minuman dan kosmetik ini per kuartal III/2016 mencapai Rp35,55 miliar. Selain itu, enjualan bersih emiten bersandi saham ADES per September 2016 senilai Rp658,27 miliar, naik 37,29% dari posisi Rp479,47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Daftar 5 Kandungan Mineral dalam Air Mineral yang Bermanfaat untuk Tubuh

25 Oktober 2023

Daftar 5 Kandungan Mineral dalam Air Mineral yang Bermanfaat untuk Tubuh

Air mineral mengandung sejumlah jenis mineral yang berguna untuk menunjang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pemalsuan Air Mineral 2Tang Terungkap, Begini Modusnya

28 September 2018

Pemalsuan Air Mineral 2Tang Terungkap, Begini Modusnya

Pemalsuan itu sudah berjalan dua bulan dengan memanfaatkan botol galon kosong yang memiliki merek 2Tang.

Baca Selengkapnya

Pegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik

26 September 2018

Pegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik

Pemerintah Kota Bekasi melarang air mineral dalam kemasan gelas maupun botol plastik dalam setiap rapat untuk memangkas sampah anorganik.

Baca Selengkapnya

Palsukan Aqua Galon, Ini Modal RAS Agar Untung Besar  

8 Juni 2016

Palsukan Aqua Galon, Ini Modal RAS Agar Untung Besar  

Untuk menjalankan aksinya, RAS menggunakan air sumur yang sudah difilter.

Baca Selengkapnya

Waspadai Air Mineral Mengandung Bakteri Berbahaya

27 Juni 2015

Waspadai Air Mineral Mengandung Bakteri Berbahaya

Warga Kota Ternate, Maluku Utara diminta mewaspadai air mineral dalam kemasan galon yang mengandung bakteri.

Baca Selengkapnya

40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi  

25 Juli 2013

40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi  

Saat ini ada sekitar 3 ribu depo isi ulang air minum yang beroperasi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kota Ini Melarang Penjualan Botol Air Mineral

3 Januari 2013

Kota Ini Melarang Penjualan Botol Air Mineral

Warga Kota Concord diimbau agar meminum air keran yang aman dikonsumsi manusia.

Baca Selengkapnya

Walhi: Monopoli Air Rusak Lingkungan  

22 Maret 2012

Walhi: Monopoli Air Rusak Lingkungan  

Ketika biaya operasional mahal, katanya, masyarakat pun harus merogoh saku lebih dalam lagi untuk bisa menikmati air bersih.

Baca Selengkapnya

Air Laut Dalam, Sumber Air Minum Kaya Nutrisi  

10 Oktober 2011

Air Laut Dalam, Sumber Air Minum Kaya Nutrisi  

Sumber baru air minum untuk atasi krisis air

Baca Selengkapnya

Air Kemasan Galon Langka di Jakarta

1 September 2011

Air Kemasan Galon Langka di Jakarta

Saat Lebaran, pembelian air minum kemasan galon menurun seiring dengan banyaknya warga Jakarta yang mudik.

Baca Selengkapnya