IHSG Terus Menguat, Ini Prediksinya Hingga Akhir Tahun  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 6 Desember 2016 16:52 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatannya hingga akhir sesi I perdagangan Selasa, 6 Desember 2016. Pada akhir sesi I, indeks terpantau menguat 0,09 persen atau 4,93 poin ke level 5.273,24. Indeks melanjutkan penguatannya pada hari keenam setelah menguat 2,98 persen selama lima hari berturut-turut.


Bagaimana potensi penguatan IHSG hingga akhir tahun ini? Apa saja sentimen yang mempengaruhi? Dan sektor apa saja yang masih bisa dilirik? Berikut prediksi analis.


Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai penguatan IHSG pada hari ini ditopang oleh positifnya pergerakan bursa global setelah meredanya kekhawatiran pengunduran diri PM Italia.


Selain itu, pasar juga sudah mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate) pada bulan ini. Seperti diketahui, Federal Open Market Committee (FOMC) akan berlangsung pada 13--14 Desember mendatang.


Sementara itu dari dalam negeri dia melihat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ikut menjadi penopang kenaikan IHSG hari ini.


Advertising
Advertising

Selain itu, kondisi dalam negeri yang kondusif ikut memberi rasa aman bagi investor menaruh dananya di Indonesia.


“Untuk pasar obligasi, asing memang sudah mulai kelihatan kembali masuk. Pasar saham memang belum tetapi jumlah net sell asing semakin kecil,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.


Adapun pada pekan ini, Hans Kwee menilai potensi penguatan IHSG masih ada tetapi terbatas.


Hal tersebut ditopang oleh data ekonomi yang bagus dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan. Isu demo dan makar yang sempat mencuat kemarin pun berakhir dengan damai.


Namun, dia mengatakan pasar akan kembali fluktuatif menjelang akhir FOMC, yakni penentuan naik atau tidaknya suku bunga AS pada bulan ini. Meskipun hal tersebut sudah diantisipasi oleh pasar.


“Pasar akan sedikit volatile jelang FOMC, tetapi potensi kenaikan FFR sudah priced in sama pasar. Potensi kenaikan masih ada tetapi terbatas dan wajar jika terjadi sedikit koreksi, tetapi pasar akan kembali rally menjelang akhir tahun,” ungkapnya.


Hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan indeks berpotensi menyentuh level 5.350-5.400. Sementara itu, untuk sektor-sektor yang masih potensial untuk naik lebih tinggi adalah infrastruktur, konstruksi, dan consumer goods.


“Sektor komoditas masih bisa naik, tetapi sudah terbatas. Jadi untuk sementara sektor tambang, energi, agribisnis lebih cocok untuk trading,” jelasnya.


BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya