Massa membawa perbekalan logistik yang didapatkan dari sumbangan masyakarat sepanjang perjalanan menuju Jakarta untuk menghadiri Aksi Bela Islam III, saat melintas Jalan Raya Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 30 November 2016. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi Aksi Bela Islam III akan mempengaruhi laju inflasi pada akhir tahun. Bahan makanan menjadi salah satu komoditas yang diprediksi terkena imbasnya.
"Saya melihat harga nasi rames bisa naik karena biasanya demo kan butuh makanan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo di kantor BPS, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. Ia mengatakan makanan cepat saji juga akan banyak dibeli masyarakat.
Meski berdampak, Sasmito mengaku belum memperkirakan besarannya. Pasalnya, demonstrasi hanya berlangsung selama satu hari. Jika pengaruh demonstrasi mencapai lebih dari 3 persen, dampak terhadap inflasi akan terasa. "Tapi tunggu di Desember," ujarnya.
Sasmito optimistis inflasi tidak akan melebihi 3,5 persen pada akhir tahun meski demonstrasi berpotensi mempengaruhi inflasi. Ia mengatakan kondisi inflasi cenderung rendah. Jika pemerintah mampu menjaga harga barang bergejolak, seperti beras, ayam, dan cabai, ia yakin inflasi pasti di bawah 4 persen.
Aksi Bela Islam III akan digelar pada 2 Desember 2016. Aksi tersebut akan berfokus di Monumen Nasional. Kegiatannya berupa doa bersama sejak pukul 08.00 hingga 13.00.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
14 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.