TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan di Bursa Efek Indones, Selasa, 29 November 2016 Indeka Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat 0,43 persen atau 22,09 poin ke level 5.136,66.
Sebelumnya pada pembukaan perdagangan, indeks dibuka di teritori negatif di level 5.108,75, dan bergerak pada kisaran 5.108,75-5.164,58.
Berdasarkan pantauan di RTI Business, dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 184 saham menguat, 124 saham melemah, 97 saham stagnan, dan sisanya tidak diperdagangkan.
Pada perdagangan hari ini sebanyak 17,25 miliar lembar saham yang ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,49 triliun. Asing masih mencatatkan jual bersih baik di pasar negosiasi, tunai, maupun pasar reguler senilai Rp 852,2 miliar.
Dari sepuluh saham sektoral yang ada di Bursa Efek, hanya sektor aneka industri yang turun 1,3 persen. Sedangkan sektor lainnya menguat ditopang oleh sektor agrikultur sebesar 1,2 persen disusul sektor properti yang menguat 1,1 persen.
Dari kawasan Asia, Indeks ditutup bervariasi. Indeks Shanghai Cina berhasil ditutup menguat 0,18 persen ke level 3.282,92. Indeks Strait Times Singapura menguat 0,16 persen ke level 2.879,14. Sedangkan Indeks Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong kompak mengalami koreksi masing-masing 0,27 persen dan 0,41 persen ke level 18.307,03 dan 22.737,07.
Analis ekonomi dari Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI) Reza Priyambada melihat penguatan indeks pada hari ini adalah karena adanya aksi beli. Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan indeks yang terjadi pada hari sebelumnya.
Meski di sisi lain pasar juga adanya pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap valuta asing global yang cenderung melemah. "Dengan adanya anggapan melemahnya indeks dolar paling tidak bisa memberikan kesempatan bagi pasar obligasi maupun nikai tukar rupiah kita untuk berbalik positif. Itu yang kami lihat menjadi sentimen penggerak hari ini," kata Reza Priyambada saat dihubungi Tempo.
Meski demikian, secara intraday Reza melihat di level indeks tertinggi pada 5.164 hari ini menjelang sesi perdagangan I, kemudian indeks cenderung turun di sesi II. Ini karena pasar merespon pergerakan beberapa bursa saham Asia yang mulai melemah, karena kemudian pasar menjadi wait and see terhadap sentimen baru, yakni menjelang pertemuan OPEC. "Sehingga potensi penguatan agak cenderung tertahan. Karena kalau kita lihat pergerakan sampai sesi pertama perdagangan cenderung menguat," kata dia.
Pada perdagangan esok hari, Reza memperkirakan indeks akan bergerak dalam rentang terbatas, meski ada potensi pembalikan indeks untuk melemah.
"Untuk besok indeks diperkirakan ada di rentang support 5.075-5.100 dan resisten 5.156-5.164. Cenderung bergerak terbatas, sehingga pasar sebaiknya mewaspadai kalau ada pembalikan arah melemah," ucap Reza.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
12 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya