Indonesia-Iran Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Editor
Nunuy nurhayatiTNR
Jumat, 25 November 2016 16:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution baru saja bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informatika Iran Mahmoud Vaezi untuk membahas kerja sama ekonomi dan perdagangan. Dengan kerja sama itu, Darmin berharap ekspor Indonesia ke Iran meningkat.
"Yang pertama pasti palm oil (minyak kelapa sawit). Kemudian tentu ada beberapa produk, bisa tekstil, bisa pakaian, bisa industri," kata Darmin seusai sidang komisi bersama Indonesia-Iran ke-12 di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 25 November 2016.
Untuk investasi ke Iran, menurut Darmin, juga akan ditingkatkan. Namun, dia berujar, badan usaha milik negara yang akan berinvestasi di sana. "Ke sana lebih kepada PT Pertamina sebenarnya yang punya rencana investasi, yang tadinya sempat tertunda, ladang minyak," ujar Darmin.
Iran, menurut Darmin, tertarik berinvestasi di sektor migas. "Kerja sama dengan negara yang ada minyaknya buat Indonesia bagus juga, bisa backup dengan kontrak jangka panjang suplai minyak. Kalau cuma buat kilang minyak tapi tidak ada kontrak jangka panjang, dunia gonjang-ganjing, kita bisa kena."
Hari ini, pemerintah bersama Iran menandatangani “Agreed Minutes of the Twelfth Session of Joint Commission on Economic and Trade Cooperation between the Republic of Indonesia and the Islamic Republic of Iran". "Ini akan disusul kunjungan Presiden ke Iran pada pertengahan Desember nanti," tutur Darmin.
Pada 2015, nilai perdagangan Indonesia-Iran mencapai US$ 273,1 juta. Nilai itu turun sebesar 38,51 persen sejak 2011, yang tercatat sebesar US$ 1,8 miliar. Adapun pada Januari-Agustus ini, nilai perdagangan kedua negara hanya US$ 150 juta atau lebih rendah dari Januari-Agustus 2015, yakni US$ 195 juta.
Pada bidang investasi, realisasi investasi Iran di Indonesia pada 2011-2014 mencapai US$ 6,3 juta dengan 16 proyek. "Saya yakin angka itu tidak mencerminkan potensi perdagangan kedua negara. Kita harapkan pelonggaran sanksi dapat memulihkan hubungan bilateral Indonesia dan Iran," kata Darmin.
ANGELINA ANJAR SAWITRI