TEMPO.CO, Jakarta - Belajar dari kesalahan dalam menjalankan strategi pemasaran, Chief Operating Officer Bukalapak Willix Halim berpendapat bahwa pemasaran perlu melihat data-data penunjang.
"Marketing spent money," kata Willix saat sesi temu media di Tech in Asia Jakarta 2016, Rabu (16 November 2016).
Sebelum memasarkan, kata Willix, pertimbangkan apakah "menghabiskan Rp10.000 akan menghasilkan Rp11.000 atau justru hanya Rp 7.000".
Ia mengatakan "data driven" sangat penting dalam pemasaran, lihat data sebelum memutuskan akan memakai pemasaran yang seperti apa.
Ia menyarankan untuk melacak semua data yang memungkinkan, misalnya mulai dari pelanggan masuk ke situs, memilih barang hingga "check-out" dari pesanan mereka.
"Data itu penting, bukan hanya transaksi saja," kata Willix.
"Track everything but don't focus on everything (Ikuti semua hal tapi jangan fokus ke semua hal)," kata lulusan University of Melbourne ini.
Terkait Bukalapak, Willix mengatakan mereka sedang menuju menjadi salah satu yang dominan.
Tahun depan, ia akan lebih cermat menggunakan uang untuk situs tersebut sekaligus menambah produk.
ANTARA
Berita terkait
Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021
22 April 2021
Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM
Baca SelengkapnyaTren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda
6 April 2018
Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.
Baca SelengkapnyaRuben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali
22 Januari 2018
Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar
16 Januari 2018
Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIcing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu
8 November 2017
Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha
13 September 2017
Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.
Baca SelengkapnyaMau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos
2 September 2017
Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya
3 Agustus 2017
Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.
Baca SelengkapnyaBisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis
21 Juli 2017
PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks
17 Juli 2017
Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?
Baca Selengkapnya