Ketua KADIN Rosan Roeslani dan Wakil Ketua KADIN Bidang Hubungan Antar Lembaga Bambang Soesatyo saat mendatangi Gedung KPK, Jakarta, 15 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Chamber of Commerce Amerika Serikat. Mereka meminta Indonesia tidak usah khawatir terlebih dulu mengenai terpilihnya Donald Trump.
"Mereka bilang sekarang Partai Republik mengontrol semua dari Senator, Parlemen, dan Presiden, sehingga kebijakan Presiden (Amerika Serikat) pasti didukung," kata Rosan saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Rabu, 16 November 2016.
Rosan menuturkan dia diberi tahu bahwa kesepakatan-kesepakatan perdagangan memang akan di-review, seperti kesepakatan keikutsertaan di Trans Pacific Partnership. "Itu mungkin ya yang mereka sampaikan ke kami."
Rosan mengungkapkan, memang ada kekhawatiran bahwa kebijakan Donald Trump nantinya mengarah pada proteksionisme. Namun, dia menambahkan, pihak Chamber of Commerce Amerika Serikat meminta dia untuk melihat saja nanti kebijakan Trump akan seperti apa.
Sebelumnya, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump akan lebih protektif dalam menjalankan kebijakan perdagangannya. Sebab, ucapan-ucapan Trump selama kampanye mengindikasikan hal tersebut.
Mengenai keikutsertaan pada Trans Pacific Partnership (TPP), Faisal memandang baik Hillary Clinton maupun Trump memiliki ketidaksukaan terhadap kerja sama ini. Namun Trump memang lebih keras mengeluarkan kebijakan tentang TPP karena dia menganggap Amerika Serikat akan diburu anggota lain.
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI
56 hari lalu
Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.