Banjir Dikhawatirkan Menurunkan Investasi di Karawang
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 14 November 2016 18:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bupati Karawang Akhmad Zamakhsyari mengatakan pemerintah Kabupaten Karawang khawatir banjir di kawasan industri dapat menurunkan nilai investasi. Karena itu, pencegahan banjir di kawasan permukiman dan industri akan dijadikan prioritas.
"Kawasan itu obyek vital yang harus dilindungi. Jika tidak segera ditangani, kami khawatir investasi menurun," kata Akhmad kepada Tempo saat meninjau pengungsi banjir di Kecamatan Telukjambe Barat, Senin, 14 November 2016.
Akhmad berkomitmen membantu pengelola kawasan industri Suryacipta membenahi sistem drainase. Pada Jumat petang, 11 November 2016, kawasan seluas 1400 hektare itu lumpuh akibat banjir. Di kawasan industri itu, terdapat ratusan industri makanan, otomotif, dan manufaktur. Berbagai negara dari Asia sampai Eropa berinvestasi di sana. Jadi perlu ada penanganan serius jika ingin investasi tidak terganggu. "Masalah banjir ini berhubungan dengan daerah lain."
Menurut dia, untuk menangani banjir diperlukan komitmen bersama tujuh daerah yang dilalui aliran Sungai Citarum dan Cibeet. Tujuh daerah itu adalah Karawang, Subang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang Asip Suhendar menuturkan banjir di kawasan industri yang dibangun pada 1995 itu akibat meluapnya Sungai Cikirinjing. Air dari anak Citarum itu meluber hingga menggenangi wilayah sekitarnya, termasuk Suryacipta. "Itu menyebabkan sistem drainase di kawasan industri Suryacipta tidak berfungsi hingga air meluap ke jalanan," ujar Asip saat ditemui di tempat yang sama.
Berdasarkan pengamatan BPBD, sistem drainase di Suryacipta tak mampu menyalurkan air lantaran debit air Citarum amat besar. Sebelum mengalir ke sungai, ucap Asip, air dari selokan ditampung di danau buatan. Namun, pada Jumat siang, sistem itu tidak berjalan karena volume air yang tinggi dan hujan yang sangat deras.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Karawang Samsu Sobar menerima keluhan sejumlah pengusaha ihwal banjir di Suryacipta melalui aplikasi WhatsApp soal banjir itu. “Ribuan karyawan tidak bisa masuk kerja dan distribusi barang terhambat akibat banjir," kata Samsu saat dihubungi Tempo, Senin, 14 November 2016.
HISYAM LUTHFIANA