Pahlawan Versi Bambang Brodjonegoro: Bangun Ekonomi Global

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 12 November 2016 12:33 WIB

(ki-ka) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berbincang sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, 27 September 2016. Rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo itu membahas strategi peningkatan citra Indonesia di dunia. Tempo/Aditia noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, bercerita tentang kesukaannya terhadap pelajaran sejarah Indonesia saat menjadi pembicara dalam diskusi tentang peran generasi milenial dalam perjuangan Indonesia. Di hadapan ratusan mahasiswa, Bambang membeberkan sosok pahlawan masa kini.

"Waktu saya duduk di bangku SD sampai SMP, mata pelajaran favorit saya adalah sejarah. Jadi saya cukup hapal segala perjalanan sejarah Indonesia," kata Bambang di Perbanas Institute, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 November 2016.

Dalam memperingati hari pahlawan, Bambang membagi kata kunci pahlawan berdasarkan periode waktunya. Pada zaman dahulu, pahlawan adalah orang yang berkaitan dengan memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pahlawan saati itu mengorbankan darah dan air matanya untuk melawan penjajah.

Sementara pada era 1949 hingga 1960-an, pahlawan adalah mereka yang tetap menjaga keutuhan NKRI. Saat itu, kata dia, banyak kelompok-kelompok yang berusaha melakukan separatis. Saat itu, pahlwan adalah yang menjaga dan mempertahankan NKRI.

Bambang melanjutkan konteks pahlawan sejak orde baru hingga saat ini ancamannya sudah berbeda, yakni globalisasi. Artinya, dengan begitu Indonesia akan lebih mudah terekspos dengan mudah dengan negara lain. Padahal, persaingan antar negara sudah terekspos sejak dulu, namun mereka masih terkotak-kotak dan tertutup. "Ekspor impor sudah banyak, tapi masih banyak batasan," kata Bambang.

Namun, setelah globalisasi, Bambang mengajak masyarakat Indonesia harus berpikir bahwa globalisasi akan sangat sulit untuk hilang atau 'no point of return'. Untuk itu, pahlawan masa kini harus berpikir bagaimana Indonesia bisa menang dalam era globalisasi.

"Kalau kita sudah bisa menjaga NKRI sebagai negara yang ekonominya kompetitif, disegani, dan jadi negara yang jadi rujukan, artinya kita sudah berjuang jadi NKRI yang diidamkan," kata Bambang.

Menurut Bambang, setiap warga Indonesia harus bisa melihat sejarah masa lalu. Pahlawan di mata Bambang adalah siapapun yang menginginkan NKRI tetap utuh, besar, dan sejahtera. "Semua orang di sini mudah-mudahan tahu apa yang namanya pahlawan ke depan. Bukan yang ikut perang saja. Jangan berpikir adanya pahlawan supaya ada perang baru," ujar Bambang.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

17 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya