Program Laku Pandai Belum Maksimal, Ini Penjelasan OJK  

Reporter

Kamis, 10 November 2016 18:39 WIB

Aplikasi Sikapiuangmu dari OJK. Play.google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) belum berjalan maksimal. "Masih banyak kita temukan di lapangan, para agen malah langsung duduk ngopi di warung, padahal baru mulai melayani satu-dua nasabah," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dalam diskusi “Peran dan Tantangan dalam Inklusi Keuangan” di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.

Laku Pandai merupakan salah satu program untuk mempercepat penetrasi keuangan inklusif di Indonesia. Program Laku Pandai ini bertujuan memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat di perdesaan dan pelosok.

OJK juga telah mencatat beberapa temuan lain, terutama menyangkut para agen Laku Pandai. Menurut Muliaman, OJK menemukan adanya agen yang menarik biaya lebih tinggi daripada yang ditentukan bank penyelenggara. Beberapa agen pun juga tidak terampil melakukan kegiatan Laku Pandai. Bahkan pengetahuan mereka terhadap program ini juga terbatas.

Temuan yang tak kalah penting disampaikan Muliaman, yakni belum ada sistem keamanan yang memadai bagi agen Laku Pandai untuk menerima transaksi dalam jumlah besar. Selain itu, nominal deposit para agen tidak sebanding dengan transaksi harian yang dilakukan masyarakat.

Meski demikian, OJK mencatat bahwa peningkatan dari segi kuantitas masih terjadi pada tahun ini. Dari data OJK, hingga September 2016, jumlah agen Laku Pandai di 34 provinsi sudah mencapai 160.489 orang. Jumlah ini meningkat signifikan dari Juni 2015 yang masih berjumlah 3.734 orang.

Peningkatan juga terjadi pada jumlah bank penyelenggara program Laku Pandai. Pada Juni 2015, hanya tercatat sebanyak enam bank, tapi hingga September 2016, total ada 15 bank penyelenggara, baik konvensional maupun syariah.

Muliaman tetap optimistis bahwa kelemahan tersebut bisa diatasi. OJK, menurut dia, telah menyiapkan pendampingan untuk para agen dan meminta bank melakukan pengawasan intensif. "Kita berharap, target 75 persen keuangan inklusif akan tercapai pada 2019," katanya.

FAJAR PEBRIANTO | NN

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

7 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

12 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

12 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

13 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

14 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

19 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya