Penurunan BPHTB, REI: Pemda Tak Kunjung Turunkan Tarif

Reporter

Senin, 7 November 2016 23:02 WIB

ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha properti pertanyakan komitmen pemerintah daerah yang tidak kunjung menurunkan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sesuai paket kebijakan ekonomi XIII yaitu turun dari 5% menjadi 2,5%.


Ketua Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan sampai saat ini belum ada pemerintah daerah yang menjalankan paket ekonomi XIII tersebut.


"Sampai sekarang belum ada yang turunkan BPHTB dari 5% ke 2,5% padahal ini sudah diatur lewat paket kebijakan ekonomi XIII," katanya saat sambutan Rapat Kerja Daerah REI Provinsi Riau di Pekanbaru, Senin (7 November 2016).


Eddy mengatakan seharusnya pemerintah daerah menjalankan rekomendasi paket kebijakan ekonomi XIII itu sehingga dapat mendorong peningkatan bisnis properti.


Meski demikian, ada daerah yang diapresiasi REI yaitu Pemda DKI dan berharap pemda lain dapat mengikuti kebijakan itu.


Advertising
Advertising

Di DKI, rumah atau properti dengan harga di bawah Rp2 miliar mendapatkan keringanan yaitu dibebaskan BPHTB nya, bahkan untuk di bawah Rp1 miliar dibebaskan PBB-nya.


"Itu pemda yang patut diapresiasi dan dicontoh daerah lain, meskipun untuk rumah dan properti di atas Rp2miliar, pengenaan BPHTB nya masih tetap 5% dan belum turun jadi 2,5%," katanya.


Selain menunggu langkah pemda untuk penurunan BPHTB, REI mengucapkan terima kasih kepada keseriusan kementerian terkait dalam memudahkan regulasi perizinan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).


Dia mengatakan deregulasi itu sudah sampai di masing-masing kementerian dan hanya tinggal menunggu harmonisasi berupa peraturan pemerintah (PP) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya di lapangan.


"Dengan dukungan deregulasi perumahan MBR ini kami optimistis program Sejuta Rumah dari pemerintah bisa terealisasi lebih cepat," katanya.


Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan bahwa menurunnya nilai BPHTB yang dikeluarkan pemerintah pusat dalam paket ekonomi jilid XIII akan mengurangi PAD Pekanbaru dari BPHTB sebesar 80%.


Pihaknya mengaku mendukung kebijakan ini, karena bisa mendorong pertumbuhan daerah lebih pesat, khususnya sektor properti yang nantinya bakal mendatangkan pendapatan lebih besar bagi daerah.


"Menurunnya nilai BPHTB berpengaruh terhadap pendapatan daerah karena Pekanbaru bukanlah kota penghasil sumber daya alam, seperti kabupaten di Riau lainnya. Untuk itu, kami akan mendorong masuknya investasi properti ke sini," katanya.


Pihak Pemkot berharap ada kebijakan lain yang diberikan pemerintah pusat untuk mendorong meningkatnya investasi ke kota Pekanbaru yang dijuluki Kota Madani itu.


Pekanbaru akan melakukan beberapa terobosan investasi tahun ini, salah satunya dengan membuat perizinan dengan sistem online untuk mempermudah investor. Pemerintah kota juga membebaskan biaya administrasi untuk investor.


BISNIS.COM

Berita terkait

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

28 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

37 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

37 hari lalu

Daya Beli Masyarakat Menurun, Pendapatan Bisnis Agung Podomoro Land Anjlok 46 Persen

Penjualan dan pendapatan usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham APLN) anjlok pada 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

40 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

41 hari lalu

Lika-liku Rekayasa Jual Beli Emas Antam Crazy Rich Surabaya, Ini Usaha Budi Said

Rekayasa jual beli emas Antam Budi Said berujung ditetapkan crazy rich Surabaya ini sebagai tersangka. Sebelumnya sempat dimenangkan PN Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

43 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Charlie Chandra Buron Pemalsuan Surat Tanah PIK 2, Pernah Minta Perlindungan Jokowi

Polda Banten bersama Polda Metro Jaya menangkap buron kasus pemalsuan surat tanah di Pantai Indah Kosambi (PIK 2), Charlie Chandra. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

6 Maret 2024

Ekonomi Makin Sulit, Populasi Orang Kaya di Dunia Malah Terus Bertambah

Di dunia orang kaya, orang sering bertanya, apa yang bisa dibeli dengan US$1 juta.

Baca Selengkapnya

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

6 Maret 2024

Mandiri Investment Forum 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi di Era Transisi Pemerintahan

Bank Mandiri, melalui gelaran Mandiri Investment Forum 2024, mendorong investor untuk menangkap peluang investasi di tengah era transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

5 Maret 2024

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya