Konjen RI Bantu Produk UMKM Tembus Pasar Malaysia

Reporter

Senin, 7 November 2016 14:38 WIB

Malaysia

TEMPO.CO, Jakarta - Konsulat Jendral Republik Indonesia untuk Sarawak, Malaysia, terus berupaya untuk mendorong produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia agar bisa menembus pasar Malaysia.

"Kami terus membantu upaya pemerintah mendorong pertumbuhan UKM di Indonesia, salah satunya dengan pameran produk UKM di Kuching, Malaysia," kata Konjen RI untuk Sarawak Malaysia, Jahar Gultom di Kuching, Malaysia, Minggu (6 November 2016).

Jahar mengatakan, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini sangat memberikan perhatian kepada sektor industri kreatif dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pada 2015, jumlah UKM di Indonesia tercatat sebanyak 57,89 juta unit dan telah menyumbang 60,34 persen dari Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, yang pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 11,540 trinun atau USD 888,54 billion atau mewakiii 1,43 persen dari perekonomian dunia.

"Sektor UKM Indonesia juga merupakan sektor usaha yang menyerap tenaga kerja terbesar mencapai 95 persen dari angkatan kerja yang ada di Indonesia atau sejumiah 121 juta orang. Setiap tahunnya, Sektor UKM Indonesia bertumbuh rata-rata sebesar 4,5 persen," ujarnya.

Usahawan UKM Indonesia sudah terbukti merupakan sektor yang tangguh, bahkan merupakan back-up perekonomian Indonesia yang sangat kuat. Hal itu terbukti ketika terjadi krisis ekonomi tahun 1998, dimana hampir sebagian besar perusahaan export-import, perbankan, retail, dan manufaktur terpengaruh akibat melambungnya nilai USD.

Namun, sektor UKM di Indonesia tidak terpengaruh, dan bahkan berkembang lebih pesat karena market di luar negeri beralih semua ke dalam negeri. "Kekuatan UKM Indonesia menghadapi krisis ekonomi saat itu karena tiga hal yaitu, pertama, UKM Indonesia menghasilkan produk-produk konsumtif yang dekat dan diperlukan oleh sebagian besar masyarakat daIam negeri Indonesia sehingga tidak tergantung kepada pasar luar negeri," katanya.

Kedua, lanjutnya, UKM Indonesia umumnya menggunakan sumber daya lokal di Indonesia, mulai dari bahan baku, sumber daya manusia, dan pemasarannya. Ketiga, hampir sebagian besar UKM Indonesia tidak menggunakan bantuan kredit perbankan, sehingga pada saat krisis, ketika bunga kredit bank meningkat, UKM Indonesia tidak khawatir, dan dapat terus beroperasi.

Untuk menghadapi era globalisasi saat ini, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah resmi berlaku sejak 1 Januari 2016 tahun ini, dirinya bertekad untuk lebih memperkuat sektor UKM

"Pemerintah delah membantu UKM diberbagai bidang, antara lain dengan pemberian kredit perbankan, pemasaran produk, dan pemberdayaan UKM dengan mengikuti perkembangan teknologi (digitalisasi UKM), salah satunya pemasaran melalui e-commerce," kata Gultom.


ANTARA

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

17 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

6 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

7 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

8 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

9 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya