TEMPO.CO, Jakarta - Produksi susu segar yang dihasilkan sapi perah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, meningkat dari 117.235 ton pada 2014 menjadi 132.052 ton pada 2015, dan pada semester pertama 2015 mencapai 66.593 ton.
"Untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan produksi susu segar, kami memberikan bantuan sapi perah kepada peternak. Tahun ini sebanyak 92 ekor dan tahun depan bantuan ini masih terus berlanjut, namun jumlahnya tidak sebanyak tahun ini," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Sudjono di Malang, Jumat, 4 NOvember 2016.
Ia mengemukakan selama lima tahun terakhir bantuan sapi perah yang diberikan kepada peternak mencapai 826 ekor. Peternak yang mendapatkan bantuan tersebut berada di sentra-sentra sapi perah, seperti di Kecamatan Wajak, Pujon, Ngantang, Poncokusumo, dan Jabung.
Sudjono mengakui meski produksi susu segar terus meningkat, Kabupaten Malang sebagai salah satu sentra sapi perah yang mampu memproduksi sebanyak 344 ton per hari, masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya untuk industri olahan berbasis masyarakat (bukan pabrikan).
Susu segar yang dihasilkan cukup tinggi itu, diolah secara mandiri oleh masyarakat baru mencapai 500 liter per hari. Padahal, jika dijual sudah dalam bentuk olahan harganya lebih mahal, seperti susu pasteurisasi seharga Rp12 ribu/liter, dijual eceran sehrgaa Rp8 ribu/liter, dan kalau masuk pabrik seharga Rp4.600-Rp5 ribu/liter.
Produksi susu segar yang dihasilkan peternak di Kabupaten Malang itu berasal dari 79.277 ekor sapi perah. Jumlah sapi sebanyak itu menempatkan Kabupaten Malang di posisi kedua setelah Kabupaten Pasuruan sebagai daerah dengan populasi sapi perah terbanyak.
"Setiap tahun ada kenaikan produksi sekitar 2-3 persen dan hampir sebagian besar disetor ke pabrik-pabrik pengolahan susu," katanya.
Sementara itu salah seorang peternak sapi perah di Kecamatan Pujon, Suyanto, mengaku saat ini peternak kesulitan untuk mendapatkan pakan karena banyak lahan yang sebelumnya ditanami rumput beralih fungsi, baik menjadi hunian (perumahan) maupun pabrik-pabrik besar (industri).
"Kadang-kadang kami harus ke daerah tetangga (Kediri) untuk mendapatkan rumput atau tebon (batang tanaman jagung yang sudah dipanen). Selain itu, juga kami topang dengan pakan konsentrat agar produksi yang dihasilkan lebih bagus dan lebih banyak," ucapnya.
ANTARA
Berita terkait
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?
27 September 2021
Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.
Baca SelengkapnyaAda Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak
23 Mei 2019
Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.
Baca SelengkapnyaIndustri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun
23 Juli 2018
Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaDorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama
29 Desember 2017
Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan
27 Desember 2017
Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0
27 Desember 2017
Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?
14 Desember 2017
Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen
11 Desember 2017
Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaMenperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018
11 Desember 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme
7 November 2017
Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.
Baca Selengkapnya