TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia berkomitmen terus meningkatkan kerjasama dengan Indonesia dalam sektor pertahanan dan keamanan.
"Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan sejumlah perusahaan Rusia dalam gelaran Indo Defence 2016," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dalam konferensi pers di dek kapal perang penghancur Rusia, Admiral Tributs-564, di Jakarta, Rabu 2 November 2016.
Galuzin mengatakan, sejumlah perusahaan Rusia akan memamerkan berbagai arsenal canggih modern dalam acara tersebut.
"Kerjasama Rusia dengan Indonesia sangat luas baik di bidang ekonomi, sosial, budaya maupun militer. Peningkatan kerjasama di berbagai bidang tersebut sangat penting bagi kedua negara di masa depan," ujar Galuzin.
Ia mengatakan arsenal canggih yang dipamerkan Rusia dalam Indo Defence 2016 antara lain model pesawat tempur, kapal perang, kendaraan tempur darat maupun sistem pertahanan udara terbaru Rusia, S-400.
Untuk memeriahkan pameran Indo Defence 2016, Galuzin mengatakan pemerintah Rusia mendatangkan Kapal perang Rusia, Admiral Tributs-564.
Admiral Tributs-564 telah berlabuh di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (31 OKtober 2016).
Kapal perang Rusia yang memiliki panjang 163 meter, lebar 19,02 meter, draft 8 meter, jarak jelajah 2.600 at 30 knots, 7.700 at 18 knots, bobot 6.955 ton itu dilengkapi berbagai persenjataan dan peralatan sensor.
Onboard Deputy Commander of Flotilla of Pacific Fleet Rear Admiral Eduard Mikhailov mengatakan kapal yang digunakan untuk menghancurkan kapal selam akan berada di Jakarta hingga 5 November mendatang.
"Kapal ini dibangun 30 tahun lalu di kota Leningrad dengan tujuan untuk menghancurkan kapal selam. Sebelum datang ke Jakarta persenjataan kapal ini dimodernisasi," kata Mikhailov.
Ia mengatakan kapal perang anti selam ini memiliki awak sebanyak 325 orang.
ANTARA
Berita terkait
Prabowo Teken Kerja Sama Pertahanan 'Bersejarah' dengan Menhan AS
17 November 2023
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertahanan Bertemu BUMN Senjata Prancis Bahas Produksi dengan Pindad
23 April 2022
Kementerian Pertahanan menerima kunjungan Chief Representative Officer Nexter Systems Indonesia, Thomas Gerard.
Baca SelengkapnyaIran dan Irak Perkuat Kerja Sama Militer
24 Juli 2017
Nota kesepahaman Iran dan Irak juga mencakup penanganan keamanan perbatasan, logistik dan pelatihan militer bersama.
Baca SelengkapnyaBertemu Petinggi Militer AS, Panglima Gatot Bahas Intelijen
22 Februari 2017
Dalam pertemuan itu, Jenderal Gatot Nurmantyo sempat menekankan
pentingnya pertukaran informasi intelejen kedua negara.
Ini Sejumlah Agenda Lawatan Jokowi ke Australia Pekan Depan
13 Februari 2017
Australia adalah salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan Asia dalam hal perdagangan, investasi, serta pariwisata.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yakin Prajurit Tak akan Mau Direkrut Australia
5 Januari 2017
Gatot Nurmantyo menegaskan pengiriman tentara tetap dia hentikan sampai ada kejelasan perihal yang terjadi di ADF.
Baca SelengkapnyaKata Ryamizard Soal Materi Pelatihan ADF Hina Indonesia
5 Januari 2017
Bahan pelatihan itu kemudian ditemukan oleh seorang instruktur
bahasa dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, dan dilaporkan.
Menteri Retno Yakin Kasus ADF Tak Ganggu Jokowi ke Australia
5 Januari 2017
Dijadwalkan pada November tahun lalu, kunjungan Presiden Joko Widodo ditunda karena suasana politik di Indonesia yan memanas.
Baca SelengkapnyaNasib Kerja Sama TNI-Australia Tunggu Penyelesaian Perkara
5 Januari 2017
Kerja sama akan berlanjut setelah TNI serta ADF bersama-sama menyelesaikan kasus penghinaan kehormatan bangsa dan TNI yang terjadi.
Baca SelengkapnyaTNI Hentikan Kerja Sama dengan Australia, Begini Reaksi DPR
4 Januari 2017
Komisi Pertahanan DPR mendukung keputusan TNI menghentikan sementara kerja sama miiter dengan Australia, tetapi mereka ingin mengetahui alasan TNI.
Baca Selengkapnya