Posco Gandeng Krakatau Steel Produksi 10 Juta Ton Baja

Selasa, 1 November 2016 19:53 WIB

Seorang pekerja mengamati pembuatan baja di Pabrik Krakatau Posco, Cilegon, Banten, 26 November 2014. PT Krakatau Posco merupakan perusahaan baja patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco Korea. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Songdo - Perusahaan baja asal Korea Selatan, Pohang Iron and Steel Company (Posco), bertekad menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat industri bajanya. Presiden Posco Kim Jin-Il mengatakan perusahaannya bersama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan mewujudkan produksi 10 juta ton baja di Cilegon, Banten.

"Hanya dengan dukungan dan motivasi dari pemerintah serta seluruh jajaran manajemen, maka industri baja suatu negara akan berkembang," kata Kim saat acara Indonesia Session pada Global Early Vendor Involvement 2016 di Songdo, Korea Selatan, Selasa, 1 November 2016.

Menurut Kim, industri baja merupakan makanan pokok bagi industri lainnya. Selain berhasil memasok baja yang berdaya saing, sektor ini juga mendukung terbit dan berkembangnya industri lain.

Pada Mei tahun depan, Posco akan menggelar seminar pertumbuhan dan perkembangan industri baja Indonesia. Dalam forum ini, Posco akan membagi visi peta produksi baja 10 juta ton di Cilegon yang telah disepakati sejak Mei lalu. "Diharapkan seminar ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik Posco, Krakatau Steel, untuk mengingat kembali peran masing-masing dalam berkolaborasi membangun industri baja Indonesia," kata Kim.

Kepala Institut Penelitian Posco Kwang Sook Huh membocorkan peta kluster baja 10 juta ton yang ditargetkan bisa beroperasi 2025 mendatang. Menurut dia, kualitas produksi baja di pabrik Cilegon bernilai tinggi dan sebagai improvisasi untuk efisiensi produksi.

Sebagai representasi model 10 juta ton, Kwang mencontohkan proyek Zhangjiang yang menargetkan untuk ekspor di Asia Tenggara karena menaikkan target produksi baja bertanur tinggi (blast furnace). "Sehingga mampu menghasilkan produk kualitas tinggi," tuturnya.

Pada proyek pertama dengan Krakatau Steel yang mulai beroperasi sejak 2014, Posco membangun pabrik baja kapasitas 3 juta ton. Nilai investasi itu mencapai US$ 3,58 juta dengan pembagian 70 persen Posco, sisanya Krakatau. Produknya berupa plate 1,5 juta ton dan slab 1,5 juta ton.

Untuk penambahan kapasitas produksi ini, saat penandatanganan nota kesepakatan PT Krakatau Posco memproduksi Blast Furnace 3 juta ton, Basic Oxygen Furnace 3 juta ton, Plate Mill 1,5 juta ton, dan Hot Strip Mill 1,5. Setelah kluster 10 juta ton baja jadi, PT Krakatau Posco akan memproduksi Blast Furnace 6 juta ton, Basic Oxigen Furnace 6 juta ton, slab 1 juta ton, plate mill 1,5 juta ton, hot strip mill 4 juta ton, dan cold rolling mil 1,2 juta ton dan 1,5 juta ton.

Salah satu sektor yang akan disasar PT Krakatau Posco adalah menghasilkan baja untuk produk otomotif. Peneliti Senior Institut Penelitian Posco perwakilan Indonesia Bu-Sik Choi mengatakan 96 persen pasar otomotif dipenuhi hasil impor, 46 persen di antaranya dari Jepang. Karena itu, menurut dia, baja untuk pasar otomotif merupakan target yang optimal.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengakui pemerintah punya banyak kebijakan yang tidak relevan. "Banyak yang tidak masuk akal termasuk di pemerintah daerah, sistem yang buruk," ujarnya.

Namun begitu, Thomas memastikan pemerintah Indonesia mendukung Posco memperbesar investasinya. "Silakan melanjutkan. Kita tidak ingin membuang-buang waktu lagi, demi semua rakyat dan negara.”

LINDA TRIANITA (SONGDO)

Berita terkait

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

36 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.

Baca Selengkapnya

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

Dirut Pt Krakatau Steel, Silmy Karim, terpilih sebagai Dirjen Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

Silmy Karim mengatakan pelantikannya sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham akan dilaksanakan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

30 November 2022

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memproyeksikan baru dapat melunasi sisa utang senilai US$1,7 miliar dalam 17 tahun.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya