Kredit Lesu, BI: Likuiditas Uang Beredar Tumbuh Melambat

Senin, 31 Oktober 2016 19:50 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat terjadi perlambatan pertumbuhan kreddit perbankan dan kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat. Hal tersebut memicu likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat per September 2016.

“Pertumbuhan M2 pada September 2016 tercatat sebesar 5,1 persen (year on year) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,8 persen (yoy),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara, seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 31 Oktober 2016.

Tirta menjelaskan, posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp 4,243 triliun atau tumbuh 6,4 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8 persen (yoy).

Sementara itu, kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat, kata dia, tercermin dari meningkatnya simpanan pemerintah pusat di Bank Indonesia yang tumbuh 55,6 persen (yoy). Menurut dia, ini berkebalikan dengan bulan September yang turun sebesar -0,5% (yoy). "Kenaikan simpanan tersebut sejalan dengan penerimaan dana tebusan tax amnesty," ujar Tirta.

Berdasarkan komponennya, kata Tirta, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen M1, uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 5,9 persen; 5 persen dan -35,8 persen. “Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,6 persen, 7,0 persen, dan -9,9 persen," tuturnya.

Lebih jauh, Tirta mengungkapkan, suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016. "Sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter," ujarnya. Suku bunga kredit turun menjadi 12,23 persen dari 12,31 persen pada Agustus 2016.

Tirta menjelaskan suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan, masing-masing turun dari 6,67 persen; 6,94 persen; 7,41 persen; dan 7,74 persen pada Agustus 2016. Angka tersebut turun masing-masing menjadi 6,63 persen; 6,84 persen; 7,31 persen; dan 7,66 persen pada September 2016.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya