TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan alat berat PT Hitachi Construction Machinery Indonesia memanfaatkan Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk meningkatkan produksinya.
"Mereka bicara soal PLB, akan memanfaatkan PLB. Karena industrinya sudah mulai membaik dari tahun kemarin," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa, (25 Oktober 2016)
Airlangga menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Direksi PT Hitachi Construction Machinery Indonesia di Gedung Kemenperin.
Menurutnya, PLB tersebut akan digunakan untuk menyimpan komponen-komponen yang diimpor dari luar negeri.
Sementara itu, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Arus Gunawan mengatakan, penggunaan PLB sangat membantu perusahaan alat berat seperti Hitachi.
Pasalnya, terjadi penghematan biaya 10-20 persen dari seluruh biaya produksi, jika barang impor dititipkan di PLB.
"Barang diimpor kan dikenakan pajak. Nah, kalau ditaruh di PLB kan nanti ditaruh di situ dulu, kalau mau dipakai baru dikenakan pajak," ungkap Arus.
Arus menambahkan, Hitachi akan memanfaatkan PLB yang ada di Jabodetabek, karena dekat dengan pabrik mereka di Cibitung.
"Penggunaan PLB juga bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Makanya ini sangat baik," pungkas Arus.
ANTARA
Berita terkait
Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen
6 November 2023
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.
Baca SelengkapnyaIndustri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...
6 November 2023
Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.
Baca SelengkapnyaIndustri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara
9 September 2023
Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.
Baca SelengkapnyaEkspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021
2 Desember 2022
Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar
26 Juli 2022
Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.
Baca SelengkapnyaKerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun
18 Juli 2022
Kejaksaan Agung memulai penyidikan kasus korupsi dalam proyek pembangunan pabrik blast furnace complex di PT Krakatau Steel tahun 2011.
Baca SelengkapnyaKrakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen
1 April 2022
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 896,1 miliar sepanjang 2021, mengakhiri kerugian yang dialami delapan tahun berturut-turut.
Baca Selengkapnya2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat
17 Desember 2021
Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaEfisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021
25 September 2021
Dirut Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan bakal terus mengurangi jumlah pegawai hingga akhirnya berjumlah 2.500 orang pada akhir 2021.
Baca SelengkapnyaDirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen
21 September 2021
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim pabrik Hot Strip Mill 2 mampu menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik.
Baca Selengkapnya