Lippo Karawaci Terbitkan Obligasi US$ 425 Juta

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 25 Oktober 2016 19:09 WIB

Logo PT Lippo Karawaci. lippokarawaci.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan yang bergerak di bidang properti, PT Lippo Karawaci Tbk., hari ini mengumumkan keberhasilan penerbitan obligasi Global Senior Notes senilai US$ 425 juta dengan jangka waktu 10 tahun.

Vice President sekaligus Head of Corporate Communication Danang Kemayan Jati mengatakan, ini adalah pertama kalinya penerbitan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun dari sektor properti di Indonesia. Dalam penerbitan obligasi tersebut korporasi mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 3,5 kali. Adapun kupon imbal hasil yang ditawarkan sebesar 6,75 persen, lebih kecil 25 basis poin dari perkiraan semula 7 persen.

“Transaksi ini mendapatkan respon yang luar biasa dari para investor dengan order book sekitar US$ 1,5 miliar atau 3,5 kali oversubscribed yang menandakan kepercayaan para investor terhadap perusahaan,” ujar Danang dalam pesan tertulisnya, Selasa, 24 Oktober 2016.

Danang menuturkan, nantinya dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi obligasi sebesar US$ 403 juta, dengan kupon sebesar 6,125 persen yang jatuh tempo pada 2020.

Penerbitan obligasi yang jatuh tempo pada 2026 ini telah mendapat peringkat Ba3 dari Moody`s, B+ dari S&P dan BB – dari Fitch. Penerbitan obligasi ini memperoleh partisipasi dari para investor Asia dan Eropa dengan reputasi tinggi, 75 persen dari obligasi tersebut diambil oleh global assets manager. Investor dari Asia Pasifik mendapat alokasi 69 persen dan sisanya dialokasikan ke akun investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).

Emiten berkode saham LPKR ini telah menunjuk pihak yang bertindak sebagai Join Global Coordinator sekaligus Joint Bookrunners, yakni BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, dan Deutsche Bank. Sementara Citigroup, Credit Suisse, dan UBS hanya bertindak sebagai Joint Bookrunners.

Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya mengatakan, ini adalah kedua kalinya perseroan masuk ke pasar finansial tahun ini dengan kesuksesan tercermin dari kepercayaan para investor atas kekuatan dan model bisnis mereka.

“Kami ingin berterima kasih kepada para pemegang obligasi atas dukungannya selama ini serta kepada para investor baru yang melihat kesempatan dalam penerbitan ini untuk menjadi bagian dari kesuksesan kami,” ucap Ketut.

LPKR adalah perusahaan properti terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, didukung oleh land bank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Bisnis LPKR terdiri dari Residential atau Townships, Mal Retail, Hospitals, Hotels dan Manajemen Aset. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 22,8 triliun atau US$ 1,76 miliar per 30 September 2016.

DESTRIANITA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

31 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya