TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia kembali memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan (BI 7-day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75 persen. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, BI telah menurunkan suku bunga sebanyak enam kali, masing-masing sebesar 25 bps atau sejumlah total 150 bps.
“Ruang BI untuk menurunkan suku bunga ke depan akan semakin terbatas di tengah potensi kenaikan Federal Fund Rate oleh The Fed, yang diharapkan terjadi secara bertahap,” Hp Financials menulis dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat, 21 Oktober 2016.
Selain itu, menurut Hp Financials, yield spread obligasi pemerintah sepuluh tahun dengan US Treasuries juga semakin kecil, sekitar 5,4 persen pada pertengahan bulan ini. Pelonggaran kebijakan moneter yang diambil BI tersebut tentunya diharapkan dapat mendorong permintaan kredit guna menopang pertumbuhan ekonomi.
Namun tren penurunan pertumbuhan kredit masih berlanjut, menyentuh level 6,5 persen pada September 2016, yang merupakan level pertumbuhan kredit terendah dalam tujuh tahun terakhir. “Pertumbuhan kredit masih akan terbatas sesuai target BI pada 7-9 persen, sejalan dengan meningkatnya NPL (non-performing loan) perbankan dan terbatasnya deposit rate yang menahan kemampuan perbankan menarik simpanan.”