ketua OJK Muliaman Hadad menghadiri acara Indonesia Banking Award 2015 di Hotel Kempinsky, Jakarta, 17 September 2015. Juri Indonesia Banking Award 2015 memilih 64 dari 119 bank yang dianggap memiliki kinerja terbaik sepanjang 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menilai suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate masih memungkinkan kembali diperlonggar. Saat ini 7 Days Repo Rate berada pada level 5 persen. "Saya kira masih bisa turun dengan inflasi yang rendah," ujarnya Hotel JS Luansa, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.
Tingkat inflasi saat ini, kata Muliaman, masih berada pada kisaran target 4 plus-minus 1 persen. Sedangkan tren suku bunga perbankan juga cenderung menurun untuk mendongkrak pertumbuhan kredit. "Sekarang suku bunga perbankan single digit," kata Muliaman.
Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan hari ini. Rapat kali ini juga akan menentukan apakah suku bunga acuan dipertahankan, dinaikkan, atau diturunkan. Namun, pada rapat Oktober ini, BI diperkirakan belum akan memanfaatkan ruang pelonggaran kebijakan moneternya atau memilih menahan bunga acuan 7 Days Repo Rate.
Salah satu penyebabnya adalah belum adanya konfirmasi dari rencana pengurangan subsidi listrik yang akan tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Saat ini hal itu masih dibahas antara pemerintah dan DPR, dan baru akan diputuskan akhir Oktober.
"Ini penting karena kepastian pengurangan subsidi listrik akan mempengaruhi outlook inflasi tahun depan dan kebijakan suku bunga BI," tutur ekonom Josua Pardede saat dihubungi, Kamis pagi.
Josua mengatakan BI juga tampaknya akan mencermati data ekonomi domestik, yaitu produk domestik bruto (PDB) pada kuartal tiga 2016, serta arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Funds Rate) yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
1 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
11 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.