Honda Kuasai 60 Persen Pasar Motor Sport

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 17 Oktober 2016 23:03 WIB

Presdir PT Astra Honda Motor Toshiyuki Inuma, Presdir PT Astra International Prijono Sugiarto dan Chief Operating Officer for Motorcycle Operation Honda Motor Company Shinji Aoyama memperlihatkan motor sport All New Honda CBR250RR saat peluncuran di Jakarta, 25 Juli 2016. Astra Honda Motor resmi memperkenalkan model global supersport All New Honda CBR250RR perdana di Indonesia dengan mesin baru 250 cc liquid-cooled 4 stroke DOHC dua silinder yang diproduksi di Karawang dan dikembangkan oleh insinyur Indonesia dan Jepang. TEMPO/Bagus Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Motor sport Honda semakin diminati seiring dengan penguasaan pangsa pasar segmen sport PT Astra Honda Motor (AHM) pada September 2016 yang mencapai 60 persen dengan penjualan sebanyak 31.483 unit.


Berdasarkan data yang diolah dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor nasional mulai menggeliat pada September 2016 dengan membukukan peningkatan penjualan sebesar 5,4 persen dari 527.536 unit pada Agustus 2016 menjadi 555.820 unit pada bulan lalu.



Penjualan sepeda motor Honda meningkat lebih tinggi dari peningkatan pasar motor nasional yaitu tumbuh 8,8 persen dari 388.847 unit pada Agustus 2016 menjadi 423.256 unit pada September 2016. Hal itu mengantar AHM memimpin pangsa pasar sepeda motor nasional sebesar 76,1 persen.



Advertising
Advertising

Pertumbuhan positif ini juga diikuti pasar sepeda motor sport nasional sebesar 18persen dari 44.429 unit pada Agustus 2016 menjadi 52.435 unit pada September 2016.



Mengikuti peningkatan ini, model motor sport Honda juga melonjak 60,2 persen dari 19.648 unit pada Agustus 2016 menjadi 31.483 unit pada bulan lalu. Pencapaian ini mengantarkan Honda mencatat pangsa pasar penjualan bulanan tertinggi di tahun ini yaitu sebesar 60persen.



Di segmen itu, All New Honda CB150R StreetFire berkontribusi terbesar sebanyak 18.626 unit, diikuti Honda CBR series 8.063 unit, Honda Verza 4.647 unit, dan Honda MegaPro 105 unit. Sementara Big Bike sport Honda memberikan kontribusi penjualan sebanyak 42 unit.



General Manager Sales Division PT AHM Thomas Wijaya mengatakan tingginya lonjakan permintaan sepeda motor sport Honda mencerminkan semakin tingginya kepercayaan pecinta motor sport di Tanah Air.



“Kondisi pasar sepeda motor tahun ini memang masih lebih lemah dibanding tahun sebelumnya, akan tetapi kami melihat animo masyarakat terhadap sepeda motor sport semakin besar. Hal tersebut memberikan kami motivasi untuk selalu menghadirkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan pecinta segmen sport di Tanah Air melalui berbagai penyematan teknologi teranyar dan beragam penyempurnaan produk sepeda motor Honda," ujar Thomas Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin 17 Oktober 2016.



Skutik dan bebek



Pada segmen lain, skutik Honda terjual sebanyak 355.693 unit dengan penguasaan pangsa pasar 79persen dari segmen skutik nasional sebanyak 450.363 unit.



Honda BeAT series memberikan kontribusi terbesar yaitu 187.346 unit, diikuti Honda Vario series 121.603 unit, All New Honda Scoopy eSP 46.069 unit, All New Honda PCX 571 unit, dan Honda Spacy sebanyak 104 unit.



Di Segmen cub, motor bebek Honda terjual sebanyak 36.080 unit, tumbuh 21,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 29.754 unit dengan pangsa pasar 68persen.



Pada segmen ini Honda Supra series berkontribusi sebanyak 17.782 unit, Honda Revo series 13.660 unit, New Honda Sonic 150R sebanyak 3.774 unit, dan Honda Blade 864 unit.

ANTARA

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya