BPS: September 2016, Rupiah Menguat Atas Empat Mata Uang

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 18:20 WIB

Petugas menata uang yang baru masuk di cash center Bank BNI, Jakarta, 17 Desember 2015. Total volume transaksi mencapai lebih dari 172 T rupiah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar eceran rupiah menguat terhadap empat mata uang selama minggu keempat September 2016. Keempat mata uang tersebut ialah dolar Amerika, dolar Australia, euro, dan yen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan rupiah mengalami apresiasi terhadap keempat mata uang tersebut dengan berada di level Rp 12.937,54. "Data apresiasi dipantau melalui tempat penukaran mata uang di seluruh Indonesia," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016.

Menurut Suhariyanto, rupiah menguat 2,27 persen atau 300,27 poin terhadap dolar Amerika. Sementara terhadap dolar Australia terapresiasi 0,73 persen atau 73,01 poin. Rupiah terhadap euro menguat 2 persen atau 295,37 poin dan terhadap yen 0,38 persen atau 0,49 poin.

Nilai tukar rupiah tertinggi terhadap dolar Amerika tercatat di Nusa Tenggara yaitu sebesar Rp 12.821,67. Sementara kurs terendah berada di Gorontalo yaitu Rp 13.180. Kurs tertinggi terhadap dolar Australia tercatat di Kalimantan Utara yaitu sebesar Rp 9.456 dan terendah di Papua Rp 9.960,33.

Nilai tukar rupiah tertinggi terhadap euro berada di Aceh yaitu Rp 14.296,12 dan terendah di Jawa Barat senilai Rp 14.609,29. Sementara kurs rupiah tertinggi terhadap yen berada di NTT Rp 121,50 dan terendah tercatat di Maluku Utara sebesar Rp 129,62.

Jika dibandingkan dengan minggu kedua Oktober 2016 Suhariyanto mengatakan rupiah tetap terapresiasi atas dolar Australia, euro, dan yen. Namun nilainya melemah terhadap dolar Amerika.

BPS mencatat apresiasi rupiah terhadap dolar Australia sebesar 0,60 persen, euro sebesar 0,88 persen, dan yen sebesar 2,21 persen. Sementara depresiasi terhadap dolar Amerika tercatat sebesae 0,37 persen.

Suhariyanto menambahkan apresiasi Rupiah memiliki dampak positif dan negatif. Terhadap ekspor, apresiasi akan membuat harga barang ekspor lebih mahal. Namun penguatan rupiah mampu meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

11 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

11 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya