Kisah Sukses Nelayan Sendang Biru Malang Jadi Pengusaha

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 12:40 WIB

Hasil tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap, Sendang Biru merosot dari 50-100 ton per hari menjadi 500 kilogram. TEMPO/Eko Widianto

Kolam penampungan dan instalasi pengemasan lobster disediakan untuk menjamin pasokan lobster tetap segar sampai ke tangan pembeli. Lobster dikirim ke Hong Kong dan Singapura melalui Denpasar.

Lobster dipilih berdasarkan berat minimal seberat 200 gram per ekor. Terberat seekor lobster mencapai satu kilogram. Usaha ekspor lobster melalui UD Lancar yang dikelolanya berjalan lancar. Setahun lalu saat musim lobster, dalam sehari dia menghabiskan uang Rp 150 juta untuk membeli lobster tangkapan nelayan. Harga lobster Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta per kilogram disesuaikan dengan ukuran dan kualitas.

Dulu setiap pekan tiga kali pengiriman, masing-masing 400 kilogram. Namun, saat musim paceklik ini selama sebulan tak banyak lobster berkualitas yang bisa dikirim. Akibatnyam sebagian lobster ditempatkan di kolam penampungan sambil menunggu tangkapan para nelayan.

Sementara itu gurita dipasok ke sebuah pabrik pengalengan di Surabaya. Gurita dijual seharga Rp 27 ribu sampai 45 ribu per kilogram tergantung kualitas. Saat cuaca bagus, sehari bisa mengirim sekitar dua ton gurita. Namun, saat gelombang tinggi hingga empat meter seperti sekarang, tak banyak pasokan gurita sehingga pasokan gurita pun terhambat.

Kini, para nelayan memilih berdiam diri di rumah memperbaiki jaring dan alat tangkap. Sebagian bekerja sebagai kuli bangunan atau buruh tani. Sebagian lahan di sekitar Tambakrejo merupakan area pertanian subur. Sehingga banyak nelayan yang alih pekerjaan menjadi buruh tani. Total jumlah nelayan di Tamban sebanyak 180 nelayan dengan jumlah kapal sebanyak 100 buah.





Adapun Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Indra Krisna mengaku tengah memberikan pendidikan literasi keuangan kepada para nelayan. Mereka diajak untuk membuka rekening tabungan dan menabung sebagian uang hasil penjualan ikan. Sedangkan saat musim paceklik uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun biaya pendidikan anak.

“Nelayan sekarang dapat uang banyak dibelikan sepeda motor, kulkas dan televisi Saat musim paceklik semua barang dijual, harganya pasti jatuh,” tutur dia.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

14 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

17 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

17 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

21 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

22 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

28 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

32 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

40 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

49 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

52 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya