Wujudkan 715 Ribu Rumah, Kementerian PUPR Gandeng Bank Dunia  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 7 Oktober 2016 10:05 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan akan menggandeng Bank Dunia untuk mewujudkan program bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memperoleh rumah bersubsidi.

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus berujar, program tersebut diperuntukkan bagi pekerja formal dan informal yang selama ini memiliki keterbatasan akses ke perbankan. Saat ini, menurut dia, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan tengah merancang program BP2BT tersebut.

“Dengan program tersebut, pekerja informal diharuskan menabung terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sekitar enam bulan sampai satu tahun. Setelah mencapai jangka waktu yang ditentukan, pekerja informal dapat memperoleh bantuan dari pemerintah berupa uang muka,” ujar Maurin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 7 Oktober 2016.

Rencananya, menurut Maurin, target program BP2BT tersebut mencapai 715 ribu unit rumah bersubsidi bagi MBR. Rata-rata nominal bantuan yang akan diberikan untuk MBR itu sekitar Rp 27 juta per rumah tangga. Dia mengatakan Kementerian PUPR akan bekerja sama dengan Bank Dunia untuk pembiayaan perumahan bersubsidi sebesar US$ 197 juta.

Nantinya, Maurin berujar, pemerintah juga akan menggandeng beberapa bank pelaksana seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Artha Graha, dan Bank Tabungan Negara. Selain itu, menurut dia, program tersebut juga akan melibatkan lembaga asuransi atau jaminan lainnya, seperti Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

Maurin mengatakan program kerja sama tersebut juga akan menyangkut bantuan teknis lain, seperti konsultansi program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). “Saat ini, kami sedang membahas Peraturan Pemerintah tentang Tapera. Tapera ini harus sudah diimplementasikan pada Maret 2018,” ujar Maurin menambahkan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin pun mengapresiasi rencana Bank Dunia untuk mendukung program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Menurut dia, jumlah rumah tidak layak huni di Indonesia cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut dia, jumlah perumahan di Indonesia yang tidak layak huni mencapai 2,51 juta unit. "Dengan program BSPS, setidaknya rumah masyarakat yang tidak layak bisa ditingkatkan kualitasnya sehingga lebih layak huni,” katanya. Dia menambahkan, dukungan dari Bank Dunia penting karena APBN tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan bedah rumah bagi masyarakat.

Task Team Leader dari Bank Dunia, Taimur Samad, meminta pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR untuk menyiapkan regulasi pendukung, seperti Keputusan Menteri (Kepmen), Peraturan Menteri (Permen), Surat Keputusan (SK), dan peraturan lainnya sebagai landasan hukum kerja sama tersebut.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

3 Oktober 2023

Bantuan RLH untuk Keluarga Pra Sejahtera di Kaltim Lampaui Target

Kalau dengan CSR bisa bangun 3.000 rumah layak huni, maka kemiskinan Kaltim akan turun tinggal 2 persen

Baca Selengkapnya

Jika Terpilih, Prabowo Bakal Pisahkan Kementerian PUPR

5 Maret 2019

Jika Terpilih, Prabowo Bakal Pisahkan Kementerian PUPR

BPN Prabowo Sandiaga akan memisahkan Kementerian Perumahan Rakyat dari Kementerian Pekerjaan Umum jika Prabowo-Sandi terpilih.

Baca Selengkapnya

Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

17 November 2017

Anggaran DP Nol Rupiah di APBD DKI Melonjak Drastis Dipersoalkan

Fraksi-fraksi di DPRD DKI menuntut penjelasan Gubernur Anies Baswedan mengapa anggaran DP rumah 0 Rupiah di APBD 2018 naik menjad Rp 800 Miliar.

Baca Selengkapnya

PNS, TNI dan Polri Bakal Diikutkan Program Tabungan Perumahan

2 November 2017

PNS, TNI dan Polri Bakal Diikutkan Program Tabungan Perumahan

Pemerintah meningkatkan ketersediaan rumah layak huni dengan harga terjangkau melalui program Tapera.

Baca Selengkapnya

Pengembang Beberkan Hambatan Program Satu Juta Rumah

24 Oktober 2017

Pengembang Beberkan Hambatan Program Satu Juta Rumah

Direktur Utama PT Menara Tinggi Bertumbuh Tomi Wistan mengatakan para pengembang di pusat dan daerah belum bisa mewujudkan program Satu Juta Rumah.

Baca Selengkapnya

Program 100 Persen Air Minum Aman PUPR Terkendala Pendanaan

24 Oktober 2017

Program 100 Persen Air Minum Aman PUPR Terkendala Pendanaan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tak menampik sulitnya mencapai target 100 persen pelayanan air minum untuk 2019, khususnya terkait pendanaan.

Baca Selengkapnya

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

19 Oktober 2017

Gaji Rp 5 Juta Ingin Beli Rumah di Jakarta? Ini Saran Apersi

Sulit bagi mereka yang bergaji Rp 5 juta membeli rumah tapak di Jakarta, tapi bukan tidak mungkin. Ini saran Apersi

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Sertifikasi 9.700 Tenaga Kerja Konstruksi

19 Oktober 2017

Kementerian PUPR Sertifikasi 9.700 Tenaga Kerja Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar sertifikasi massal tenaga kerja konstruksi tahap III secara serentak.

Baca Selengkapnya

Sisa Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, PUPR Kebut Sejuta Rumah

17 Oktober 2017

Sisa Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, PUPR Kebut Sejuta Rumah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merampungkan sedikitnya 2,2 juta unit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Baca Selengkapnya

Cara Kementerian PUPR Kembalikan Kondisi Danau Rawa Pening

17 Oktober 2017

Cara Kementerian PUPR Kembalikan Kondisi Danau Rawa Pening

Kementerian PUPR berupaya mengembalikan kondisi Danau Rawa Pening di Semarang yang terancam tekanan sedimentasi dan pencemaran.

Baca Selengkapnya