TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (3 Oktober 2016).
Rupiah ditutup menguat 59 poin atau 0,45% di level Rp12.983 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.941 – Rp13.035 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya juga dibuka menguat 28 poin atau 0,21% di Rp13.014 per dolar AS.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah ditutup melemah 70 poin atau 0,54% ke Rp13.042 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan salah satu sentimen penggerak rupiah adalah rilis inflasi September 2016 serta penguatan harga minyak
"Hari ini rupiah berpeluang berkurang tekanannya apalagi melihat harga minyak yang menguat tajam," katanya dalam riset.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik merilis data inflasi sebesar 0,22% sepanjang September 2016 dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 3,07%
Kepala BPS Surhariyanto mengatakan penyebab utama inflasi terjadi di beberapa sub sektor seperti kenaikan harga pulsa telepon selular, kenaikan biaya sewa rumah, pembayaran biaya akademi dan perguruan tinggi, kenaikan harga rokok kretek filter, tarif listrik, dan kenaikan harga cabai merah.
Penguatan nilai tukar rupiah terjadi saat mata uang lainnya di kawasan Asia Tenggara bergerak mixed.
Dolar Singapura terpantau melemah 0,17%, ringgit Malaysia menguat 0,58%, peso Filipina menguat 0,64%, sedangkan baht Thailand melemah 0,14%.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,08% atau 0,078 poin ke level 95,541 pada pukul 15.58 WIB.