70 persen Bahan Baku Industri Makanan-Minuman Masih Impor  

Reporter

Rabu, 21 September 2016 18:45 WIB

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian Abdul Rochim didampingi oleh Presiden Direktur PT UBM Pameran Niaga Indonesia Christopher Eve, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman, Direktur SEAFAST (Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology) Center dan Professor Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB Nuri Andarwulan, dan Business Director UBM Asia (Thailand) Rungphech Chitanuwat berfoto bersama selesai membuka acara Food Ingredients 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran, 21 September 2106. TEMPO/Odelia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan peluang industri makanan dan minuman di Indonesia masih baik. Untuk potensi pasar ASEAN, selain Thailand, Vietnam dan Filipina mulai diperhitungkan.

Sayangnya, industri makanan dan minuman masih terhambat bahan baku. "Banyak bahan baku kita yang masih impor," ujar Adhi di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu, 21 September 2016.

Menurut Adhi, sekitar 70 persen bahan baku untuk industri makanan dan minuman masih diimpor. Salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya integrasi dari hulu ke hilir. "Misalnya bumbu-bumbu, powder, atau ekstrak buah-buahan, masih impor. Padahal kita ada bahan bakunya," ujarnya.

Sebagai contoh, beberapa industri di Indonesia mengumpulkan bahan baku selama 2-3 minggu per bulan. Kemudian mereka berhenti berproduksi karena bahan baku habis dan menunggu sampai ada lagi. "Ini yang harus diperhatikan," katanya.

Adhi meminta pemerintah serta pengusaha industri makanan dan minuman dapat saling mendukung membuat industri ini terus berkembang. Misalnya dengan mendukung inovasi produk-produk makanan dan minuman baru.

Menurut Adhi, saat ini Thailand memiliki cara bagus untuk mengatasi kekurangan bahan baku. Pemerintah di sana membuat beberapa cluster industri. Contohnya cluster industri berbasis umbi, kelapa, dan buah-buahan. Kemudian bahan baku akan dipasok sampai ke cluster-cluster tersebut. "Sehingga fokus dan perhitungan berapa bahan baku yang dibutuhkan tepat," ucapnya.

Meskipun banyak mengandalkan bahan baku impor, Adhi mengatakan, pertumbuhan industri makanan dan minuman masih cukup baik. Walaupun ada juga yang mengalami penurunan. "Misalnya untuk pengusaha kelas menengah ke bawah, pertumbuhannya menurun. Ini disebabkan beberapa faktor," tuturnya.

Adhi mengatakan salah satu faktor penyebab penurunan itu adalah perlambatan ekonomi di beberapa daerah pinggiran. "Sehingga masyarakat mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman. Mereka hanya akan mengutamakan konsumsi untuk makanan pokok," katanya.

Perusahaan yang tidak mempunyai produk baru pun, menurut Adhi, memiliki kecenderungan menurun. Berbeda dengan perusahaan yang punya produk baru. Karena memiliki barang baru yang dapat dipasarkan, usaha mereka akan tetap meningkat.

ODELIA SINAGA

Baca:
Sri Mulyani: Pemerintah Bakal Terus Menagih Pajak Google
Marah ke Uni Eropa, Duterte Acungkan Jari Tengah: Persetan

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

28 Desember 2023

Kenaikan Harga Gula Dunia Diyakini Tak Ganggu Industri Makanan dan Minuman, Kenapa?

Kemenperin memastikan, kenaikan harga gula dunia tidak memengaruhi industri makanan dan minuman di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.

Baca Selengkapnya

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

20 Oktober 2022

Ancaman Resesi 2023, Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Hingga 7 Persen

Gapmmi memprediksi harga di industri makanan dan minuman tahun depan akan naik 7 persen. Kenaikan harga itu tak lepas dari imbas resesi global.

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya