BPJS Ketenagakerjaan Bayar Klaim JHT Rp12,46 Triliun

Reporter

Senin, 19 September 2016 23:04 WIB

Petugas melayani warga di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulsel, 1 Juli 2015. BPJS akhirnya secara resmi beroperasi penuh mulai 1 Juli 2015, yang ditandai dengan tambahan program Jaminan Pensiun. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mencatat hingga Agustus, program Jaminan Hari Tua telah membayar klaim Rp12,46 triliun.


Abdul Latief Algaff, Kepala Divisi Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Tk) menuturkan jumlah ini naik 165,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/y-o-y)sebesar Rp7,51 triliun.


Sementara jika dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan bersama pemerintah, pihaknya telah membayar 55% dari estimasi klaim. Untuk 2016 BPJS Tk menargetkan klaim JHT sebesar Rp22,62 triliun.


“Empat bulan terakhir, rata-rata klaim JHT di bawah 200.000 kasus. karena klaim JHT yang dapat dicairkan seketika, padahal dalam UU Sistem Jaminan Sosial Nasional harus 10 tahun dulu ,” kata Latief di Jakarta, Senin (19 September 2016).


Jumlah kasus klaim JHT yang masuk hingga akhir Agustus mencapai 1.522.627 kejadian. Naik 262% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 581.116 kasus. Meski naik tajam, jumlah ini jauh lebih baik di bawah perkiraan rencana kerja.


Advertising
Advertising

Dalam rencana kerja badan diestimasi hingga akhir 2016 klaim JHT yang masuk mencapai 5.030.887 kasus atau dengan kata lain realisasi klaim JHT hingga agustus baru 30,27%.


Sedangkan untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja, BPJS Tk telah membayar klaim sebanyak 64.992 kejadian. Klaim ini membaik signifikan karena pada Agustus 2015 badan membayar 110.272 klaim kecelakaan kerja.


Sementara dalam rencana BPJS Tk memperkirakan terdapat 183.838 kecelakaan kerja hingga akhir 2016. Sedangkan besaran santunan yang dibayarkan hingga Agustus 2016 sebesar Rp0,53 triliun (y-t-d).


Lebih lanjut Latief mengatakan, untuk kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian, BPJS Tk telah membayarkan Jaminan Kematian kepada 14.542 ahli waris senilai Rp0,39 triliun.


Jumlah ini merupakan 40,95% dari estimasi kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian. Badan memperkirakan tahun ini terjadi 35.508 kasus hingga akhir tahun dengan estimasi klaim Rp1,07 triliun.


“Sementara untuk jaminan pensiun kami telah mencapai peserta 8 juta orang lebih peserta, dan itu mendapat apresiasi dari ILO,” kata Latief.


BISNIS.COM

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

17 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

19 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

37 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

55 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

55 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

55 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

56 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

58 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya