Menperin Minta Emiten Manufaktur Perluas Kapasitas

Reporter

Senin, 19 September 2016 23:03 WIB

Airlangga Hartarto. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta emiten atau perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, khususnya industri manufaktur untuk terus berekspansi di Indonesia.

"Kami akan memanggil pelaku industri yang telah melantai di bursa, terutama sektor manufaktur, untuk ekspansi karena demand (permintaan)-nya masih ada," kata Airlangga lewat siaran pers di Jakarta, Senin (19 September 2016).

Airlangga menyampaikan hal itu usai menerima Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Franciscus Welirang di Gedung Kementerian Perindustrian.

Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan insentif bagi para emiten industri yang bersedia melakukan peningkatan kapasitas di dalam negeri.

Apalagi, tambahnya, bagi industri manufaktur yang sudah jadi perusahaan publik atau berstatus terbuka dinilai telah unggul‎ di sektornya.

Airlangga mengungkapkan, terkait pembiayaan ekspansi, sebagai perusahaan yang telah melantai di bursa, seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan dana perluasan usaha.

Selain itu, dengan adanya amnesty pajak, diharapkan akan meningkatkan kepercayaan investor untuk memasukan dananya ke Indonesia.

"Untuk‎ pembiayaan mereka sudah di capital market, jadi lebih mudah. Dan, tax amnesty ini momentum untuk meningkatkan kembali kepercayaan pasar. Ini bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Selain itu, bagi pemilik perusahaan yang ikut dalam amnesty pajak dan memulangkan dananya ke dalam negeri (repatriasi), maka investasi di sektor riil menjadi pilihan yang tepat untuk menampung dana repatriasi tersebut.

Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri mengalami tren positif.

"Dana repatriasi masing-masing tergantung pada instrumen investasi, kalau ini langsung ke sektor riil. Kecuali mereka mau pakai obligasi. Kita dorong kesempatan, ada kawasan industri yang disediakan," papar Airlangga.

Salah satu sektor manufaktur yang didorong untuk berekspansi, yakni industri makanan dan minuman karena memiliki kinerja yang positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kebutuhan terhadap kemasan di industri ini pun meningkat sehingga kami melihat ada peluang untuk berekspansi," tuturnya.

Selain memberikan insentif yang diinginkan pelaku industri, Airlangga mengatakan, pemerintah juga akan mendorong pendalaman struktur pada masing-masing sektor.

"Sebagai contoh, beberapa hari lalu kami meresmikan pabrik pemasok baja otomotif untuk mensubstitusi kebutuhan yang selama ini masih diimpor," pungkas Airlangga.


BISNIS.COM

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

4 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya