Pembayaran BPJS Kesehatan Keluarga Lewat Satu Akun Virtual

Rabu, 14 September 2016 17:36 WIB

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Rendahnya kepatuhan pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat institusi tersebut menerapkan aturan baru sejak awal bulan ini. Sistem pembayaran seluruh anggota keluarga dilakukan melalui sistem pembayaran satu virtual account (VA).

Sistem baru tersebut diperuntukkan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) - Kartu Indonesia Sehat (KIS) kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) atau disebut peserta mandiri. Sistem tagihan iuran VA keluarga itu bersifat keseluruhan untuk seluruh anggota keluarga atau menggabungkan setiap tagihan peserta sebagaimana yang terdaftar pada Kartu Keluarga (KK) atau yang sudah didaftarkan sebagai anggota keluarga.

"Sistem pembayaran ini untuk memudahkan masyarakat membayar iuran dan memastikan iuran anggota keluarganya tidak ada yang terlewat dibayarkan," ujar Kepala Grup Keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Heru Chandra, di kantor BPJS, Cempaka Putih, Jakarta, Rabu,14 September 2016.

Heru menjelaskan, rendahnya tingkat kepatuhan terutama terjadi pada peserta mandiri mencapai 50 persen lebih dari total 19 juta peserta pada 2015 lalu. “Dampaknya ya defisit. Tahun ini defisit juga masih jauh,” katanya.

Direktur Hukum, Komunikasi, dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, Bayu Wahyudi menyatakan jumlah pembayaran iuran pada salah satu nomor peserta anggota keluarga di channel pembayaran iuran bersifat akumulatif atas seluruh total tagihan iuran keluarganya. Namun, ke depan sistem akan dipecah untuk masuk pada masing-masing nomor peserta pada keluarga tersebut. "Saldo iuran yang terdapat dalam salah satu anggota keluarga tidak dapat dibagikan kepada anggota keluarga lainnya."

Bayu mengatakan saat ingin membayar iuran peserta tidak perlu mencatat dan menunjukkan seluruh nomor peserta keluarganya ketika mendaftar. Selain itu, peserta juga akan lebih hemat biaya dibandingkan ketika harus membayar iuran di outlet PPOB yang telah menerima sistem pembayaran iuran BPJS Kesehatan. "Karena biaya administrasi transaksi yang dikenakan hanya satu kali untuk transaksi seluruh anggota keluarga," ucapnya.

Adapun seluruh aktivasi peserta sebelum pembayaran September 2016 disesuaikan dengan status aktivasi pada masing-masing peserta sebelumnya. Sedangkan, status peserta yang telah membayar iuran pada September 2016 adalah sama aktif untuk seluruh anggota keluarga.

Bayu mengimbau kepada peserta yang telah terdaftar dalam autodebet namun belum mendaftarkan anggota keluarga lainnya dalam tagihan autodebet-nya agar dapat segera memperbaharui data tersebut hingga 25 Oktober 2016. Jika hingga batas waktu tersebut tidak dilakukan pembaharuan data, maka pada November 2016 secara otomatis autodebet peserta akan dihentikan.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

1 hari lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

10 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

26 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

47 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

59 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya