Ribuan pemudik dari Pulau Jawa dan Batam dengan menumpang KM Kelud tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Minggu (21/8) malam. ANTARA/Irsan Mulyadi
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara khusus menyoroti waktu sandar kapal (dwelling time) di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. “Waktu sandar kapal di Pelabuhan Belawan tujuh hingga delapan hari. Buat saya tidak bisa seperti itu,” katanya saat meresmikan Terminal Peti Kemas Kalibaru, Jakarta, Selasa, 13 September 2016.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, kata Jokowi, ada oknum di Pelabuhan Belawan yang berbuat curang. Dari delapan crane di pelabuhan hanya satu yang beroperasi. Hal itu dilakukan untuk tawar menawar. Dari laporan itu, Jokowi langsung memerintahkan Kapolri untuk mengusut kasus itu secepatnya.
Menurut Jokowi, kecepatan layanan di pelabuhan yang meningkat, termasuk mengoptimalkan teknologi modern, maka ruang bagi oknum untuk melakukan pungutan liar bisa dicegah. Secara tidak langsung biaya logistik pun akan ikut menurun.
Itu sebabnya Jokowi menetapkan target waktu sandar kapal di pelabuhan harus terus dipersingkat. Secara khusus ia mengapresiasi waktu sandar kapal di Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah mencapai tiga hari. Namun Jokowi menginginkan bisa dua hari. "Harus diperbaiki lagi sampai dengan angka dua koma,” ujarnya.
Jokowi mengingatkan, Pelabuhan Tanjung Priok bisa memangkas waktu sandar hingga rata-rata tiga hari, maka pelabuhan lainnya di Indonesia lainnya pun bisa melakukannya.
Jokowi juga menjelaskan, dengan bertambahnya terminal petikemas Kalibaru, pemerintah berharap bisa menekan biaya logistik yang dianggap masih tinggi dua kali lipat bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Kehadiran pelabuhan peti kemas Kalibaru tahap pertama ini akan mendongkrak kapasitas terminal petikemas di Tanjung Priok sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Pemerintah menargetkan dua terminal petikemas dan dua terminal produk (tahap kedua) akan selesai pada 2019.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Elvyn Massaya mengatakan, bila seluruh terminal petikemas Kalibaru tuntas dibangun maka kapasitas total Pelabuhan Tanjung Priok akan bertambah menjadi 11,5 juta TEUs per tahun. Ia menyebut ada delapan crane yang siap melayani bongkar muat dengan kemampuan memindahkan 30 kontainer per jam.
Selain itu, pelabuhan akan segera meresmikan penerapan layanan kapal berbasis Integrated Billing System (IBS) di Pelabuhan Tanjung Priok. Sistem ini dapat mempercepat proses administrasi layanan kapal secara online. "Informasi bisa diterima sebelum kapal merapat," ucap Elvyn.