Sentimen Suku Bunga The Fed, IHSG Diperkirakan Tertekan

Reporter

Selasa, 13 September 2016 08:08 WIB

Monitor menampilkan pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan tertekan.

Analis Ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, indeks akan terimbas sentimen pasar kawasan dan global terutama dipicu kekawatiran kenaikan tingkat bunga pada pertemuan The Fed pekan depan. "IHSG di kisaran support di 5.250 hingga resisten 5.320," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Selasa, 13 September 2016.

Menurut David, kekhawatiran terhadap kebijakan moneter di sejumlah bank sentral utama dunia juga membuat rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar offshore kemarin melemah hampir 1 persen di Rp 13.236.

Perdagangan saham pada akhir pekan lalu didominasi tekanan jual di tengah minimnya insentif positif dan meningkatnya risiko pasar saham global dan kawasan. IHSG tutup di 5.281,917, koreksi 89,161 poin (1,7 persen). "Ini merupakan penutupan IHSG terendah sejak perdagangan 29 Juli 2016 lalu," tutur David.

Saham-saham infrastruktur, perbankan, dan konsumsi menjadi motor penurunan IHSG. Pemodal asing mencatatkan penjualan bersih hingga Rp 914 miliar.

Pemodal kehilangan momentum melanjutkan pembelian setelah pasar saham kawasan dan global kembali dikhawatirkan dengan langkah sejumlah bank sentral dunia menahan program stimulusnya di tengah spekulasi kenaikan tingkat bunga FFR pada pertemuan FOMC September ini.

Akhir pekan lalu Presiden ECB Mario Draghi tidak memberikan sinyal melanjutkan program stimulusnya yang berakhir kuartal pertama tahun depan. Dari domestik, perekonomian domestik, menghadapi meningkatnya risiko fiskal setelah Bank Indonesia (BI) memperkirakan target penerimaan pajak dari program tax amnesty tahun ini hanya mencapai Rp 18 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan kekurangan penerimaan pajak di APBN 2016 bisa mencapai Rp 219 triliun. Pertumbuhan ekonomi tahun ini juga diperkirakan hanya akan mencapai 5 persen sedangkan tahun depan diperkirakan hanya 5,1 persen turun dari perkiraan sebelumnya 5,3 persen.

Selama sepekan IHSG koreksi 1,3 persen melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 1,6 persen. Seiring meningkat resiko pasar, dana asing sepekan kemarin keluar hingga Rp 813,60 miliar melanjutkan pekan sebelumnya yang keluar Rp 2,02 triliun.

Tadi malam Wall Street berhasil menguat setelah akhir pekan lalu anjlok hingga 2 persen. Indeks DJIA dan S&P tadi malam masing-masing ikut menguat 1,32 persen dan 1,47 persen di 18325,07 dan 2159,04. Menurut David, kenaikan itu karena pasar merespon positif pernyataan salah satu pejabat bank sentral AS Lael Brainard yang mengindikasikan kebjakan The Fed tetap akan akomodatif terhadap pasar.

Saham Pilihan

BBNI 5550-5850 BoW, SL 5400
BBTN 1980-2100 BoW, SL 1870
JSMR 4750-4900 Buy, SL 4700
PWON 600-640 TS, SL 570
INDF 8050-8300 BoW, SL 8000
LSIP 1540-1640 BoW, SL 1500
BBRI 11500-12000 BoW, SL 11400
ADRO 1220-1300 TS, SL 1160
PTBA 9850-10500 BoW, SL 9600
GJTL 1400-1520 BoW, SL 1350

DESTRIANITA K

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

1 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

13 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

14 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

14 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya