Pengunjung melihat produk elektronik yang dijual di Electronic City, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta, 31 Januari 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - PT Electronic City Indonesia Tbk melakukan pembelian saham kembali (buyback) tahap II. Sebelumnya, pada periode 21 September 2015 hingga 20 Desember 2015 lalu, emiten berkode saham ECII itu telah melakukan aksi buyback saham tahap I.
Direktur Utama ECII Ingrid Pribadi mengatakan, rencana pembelian kembali saham tahap II dilakukan guna mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi. "Mengingat kondisi perdagangan saham ECII di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum memberikan hasil positif setelah pelaksanaan pembelian kembali saham I," ujarnya seperti dikutip dalam keterbukaan informasi pada Senin, 12 September 2016.
Ingrid menilai kondisi perekonomian nasional yang masih mengalami perlambatan pada semester I-2016, ditambah dengan kondisi perekonomian regional yang masih belum keluar dari tekanan juga menjadi pertimbangan aksi buyback.
Perseroan memperkirakan pembelian kembali saham tahap II akan dilaksanakan per 9 September, dengan biaya pembelian kembali saham II sebanyak-banyaknya Rp 350 juta di luar PPN. Jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli dalam pelaksanaan buyback tahap II sebesar Rp 10 miliar.
Adapun maksimum nilai pembelian buyback saham tahap II adalah Rp 100 miliar, atau 7,39 persen dari Rp 1,35 triliun yang merupakan modal disetor penuh dan tambahan modal disetor dalam perseroan.
Dengan diadakannya buyback saham tahap II, perseroan memperkirakan tidak akan berdampak pada pendapatan perusahaan. Namun laba komprehensif perseroan akan mengalami penurunan sebesar Rp 1,6 miliar atau 13,6 persen. Berdasarkan performa laporan keuangan per 30 Juni lalu, laba komprehensif perusahaan sebesar Rp 11,73 miliar, dari pendapatan sebesar Rp 790,8 miliar. Dengan adanya rencana aksi buyback, laba komprehensif menjadi sebesar Rp 10,13 miliar.
Selain itu, perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham II tidak akan memberikan dampak negatif yang material dan signifikan terhadap kegiatan usaha perseroan. "Mengingat perseroan memiliki modak kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi sehubungan dengan pembelian kembali saham II," tutur Ingrid.
Perseroan membatasi harga pembelian saham II pada harga di bawah atau sama dengan Rp 1.000 per saham, dengan menggunakan metode pembelian saham di bursa. Sehubungan dengan buyback tahap II, perseroan telah menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai perusahaan perantara pedagang efek untuk membantu pelaksanaan pembelian kembali saham.
Pada aksi buyback tahap I lalu, ECII membeli kembali saham dengan total saham yang dibeli sebesar 36,8 juta lembar, senilai Rp 43,76 miliar. Jumlah tersebut sekitar 11,09 persen dari dana maksimum yang disiapkan perseroan untuk melakukan aksi buyback saham sebesar Rp 150 miliar. Dengan begitu, Perseroan masih memiliki jumlah dana yang belum terpakai sebesar Rp 106,23 miliar.
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
Tumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Optimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
29 Mei 2023
Besok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.